Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Ojek Difabel pun Rambah Dunia Aplikasi

MI
08/9/2016 08:29
Ojek Difabel pun Rambah Dunia Aplikasi
(MI/Furqon Ulya Himawan)

TRIYONO menderita polio sejak usia 5 tahun. Dirinya juga harus menggunakan kruk untuk berjalan.

Dia merasakan minimnya pelayanan alat transportasi bagi kalangan difabel. Walhasil, dia mendesain sepeda motor menjadi ojek difabel atau yang dinamai Ojek Difa.

Saat ditemui Media Indonesia di Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beberapa waktu lalu, Triyono menjelaskan sepeda motor itu dirancang sehingga bisa dikendalikan kalangan difabel.

Di bawah Difa City Tour and Transport yang dia dirikan sejak Desember 2015, ada 15 sepeda motor telah dirombak menjadi ojek difabel.

“Motor saya desain sendiri. Karena saya difabel, jadi tahu bagaimana kendaraan yang ideal. Mulai dari lebar, berat, suspensi, roda, semua saya setting sendiri. Jadi, saya pastikan, kenyamaan pengemudi dan penumpang nyaman dan aman,” terang Triyono.

Ojek difabel ialah sepeda motor yang dimodifikasi dengan tambahan bangku di sebelah bangku pengemudi. Atau, kalau di sejumlah daerah lain, dikenal dengan becak motor. Yang berbeda, becak rancangannya bisa mengangkut kursi roda. Walhasil, tidak perlu turun dari kursi roda untuk bisa naik ojek.

Layanan yang ditawarkan Triyono bertambah istimewa karena para pengendara juga orang-orang dengan keterbatasan fisik. Baik yang punya keterbatasan telapak tangan sehingga tidak bisa menggenggam atau yang kesulitan berjalan.

Setiap sepeda motor juga dirancang mengikuti kebutuhan pengemudinya. Bila tangan kanan pengendara tidak bisa berfungsi, handle gas dipindah ke sisi kiri setang sepeda motor. “Kami unik. Semua melibatkan difabel. Kami satu-satunya (ojek) di dunia yang betul-betul mengakomodasi para difabel.”

Ketika awal dirintis, Triyono mengaku banyak kelompok difabel yang menggunakan jasa ojeknya. Seiring berjalannya waktu, orang-orang yang tidak difabel dan turis mancanegara pun ikut menggunakan jasanya.

Bagi yang hendak menggunakan jasanya, konsumen bisa memesan melalui telepon ataupun Whatsapp. Dia juga berencana mengembangkan aplikasi Ojek Difabel dan penambahan armada. Untuk aplikasi, menurut Triyono, akan diluncurkan sebulan lagi.

“Jadi kami bisa antar makanan, surat atau paket dan menyediakan jasa pijat tunanetra besertifikat.”

Adapun untuk armada, dia menargetkan menjadi 100 armada di Kota Yogyakarta.
Untuk keamanan, Triyono menjamin, termasuk mengenai pengemudi yang diwajibkan menjalani tes selama 2 bulan dan mengantongi SIM D. (Furqon Ulya Himawan/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya