Harga Daging tidak Tergoyahkan

HARGA daging sapi di Kota Malang, Jawa Timur, belum ada tanda-tanda akan turun meski mendekati Idul Adha. Harga daging sapi di pasar tradi­sional masih sekitar Rp110 ribu hingga Rp115 ribu per kilogram.

“Harga daging sapi sejak empat bulan terakhir masih tetap sama. Harganya lumayan, para jagal bisa untung,” kata Ketua Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia (Hipmi) Malang Unit Jagal, Abu Hasan, kepada Media Indonesia, kemarin.

Hasan menjelaskan perkembangan harga daging sapi dinilai stabil kendati mendekati Idul Adha.

Penyebabnya ialah harga sapi potong mulai mengalami kenaikan rata-rata Rp300 ribu per ekor. “Harga sapi ada yang Rp18,5 juta dengan bobot hidup sekitar 38 kuintal. Akan tetapi, menjelang Idul Adha, sebagian besar pedagang menjualnya dengan harga Rp25 juta,” ujar Hasan.

Menurutnya, harga daging sapi akan sulit turun seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo, yakni menjadi Rp80 ribu per kilogram. “Para jagal menjual da­ging di rumah pemotongan hewan Rp106 ribu per kilogram. Oleh pedagang di pasar, dijual hingga Rp115 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Sebaliknya, harga ayam potong menjelang Idul Adha turun di Bengkulu dari Rp36 ribu per kilogram menjadi Rp29 ribu per kilogram. Turunnya harga da­ging ayam potong disebabkan jumlah pasokan dari peternak lokal mulai meningkat.

Hasanah, 46, pedagang da­ging ayam potong di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, mengatakan harga daging ayam potong kerap naik turun sehingga menyulitkan pedagang dalam menentukan harga jual.

Meski harga turun, pasokan ayam potong masih kurang karena peternak lokal membatasi penjualan kepada pedagang sehingga pasokan ayam yang beredar di pasar masih kurang.

Saat ini, pasokan ayam didatangkan dari Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan, dan Lampung, dengan persediaan yang terbatas akibat musim hujan.

Sementara itu, harga da­ging sapi masih tetap bertahan Rp120 ribu per kilogram hingga Rp130 ribu per kilogram sejak pasca-Idul Fitri hingga sekarang. “Meskipun harga daging sapi turun Rp10 ribu dari Rp140 ribu per kg, tidak diminati konsumen,” kata Umar, pedagang daging sapi. (BN/MY/N-3)