Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Penanaman terumbu karang menjadi salah satu bagian dari acara perayaan puncak Hari Kearsipan ke-52 yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 22-24 Mei 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan wisata bahari Bangsring Underwater, Banyuwangi, Rabu (24/5)
Dalam kegiatan itu, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto mengapresiasi perjuangan masyarakat Bangsring yang menjadikan kawasan ini sebagai destinasi pariwisata yang luar biasa. Potensi pada sektor wisata ini, kata dia, juga bisa mengubah dari segi penghasilan masyarakat.
Kepala ANRI juga berterima kasih karena ANRI, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dapat bekerja sama dengan baik. Kegiatan penanaman terumbu karang itu antara lain juga dihadiri pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan ANRI, Ketua Dewan Pakar Komite Memori Kolektif Bangsa, Mukhlis PaEni, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Tiat S. Suwardi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi, Zen Kastolani, dan pejabat setempat lainnya.
Zen Kastolani mengucapkan terima kasih kepada ANRI karena telah ikut menandai penanaman terumbu karang. “Penandaan ini juga sebagai bukti dan ada arsipnya, sehingga generasi di masa datang dapat mengetahui tentang perjuangan di tempat ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, penanaman terumbu karang ini pertama kali dilaksanakan dalam rangkaian peringatan Hari Kearsipan ke-52 Tahun 2023. Tahun ini, Hari Kearsipan mengusung tema “Gerakan Kearsipan: Menuju Birokrasi Maju, Memori Kolektif Bangsa dan Peradaban Unggul”. Melalui peringatan ini diharapkan menjadi momentum penguatan kembali seluruh entitas kearsipan untuk berkolaborasi agar penyelenggaraan kearsipan secara nasional semakin berkualitas, sehingga mendorong kemanfaatan bidang kearsipan bagi masyarakat Indonesia sebagai memori kolektif dan informasi jati diri bangsa. (RO/M-3)
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAMĀ Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved