Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
POLISI telah menahan Ana Sumarna ,42, tersangka pembuat Kartu BPJS Kesehatan palsu kepada sekitar 230 warga Desa Kertajaya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.
Ana yang tercatat sebagai warga kota Cimahi ini sudah mengaku pada polisi bahwa dirinya telah mencetak ratusan kartu peserta BPJS Kesehatan palsu sejak bulan Juli 2015 sampai sekarang.
"Pengakuan tersangka awalnya ia menyampaikan ke warga bahwa dirinya dapat mengurus kartu BPJS seumur hidup hanya dengan membayar Rp100 ribu dan warga tidak perlu lagi membayar iuran bulanan, " ungkap Kapolres Cimahi, AKBP Ade Ary Syam Indradi di Mapolres Cimahi, Senin (25/7)
Lalu kemudian warga yang tertarik diminta menyerahkan persyaratan fotokopi KTP, Kartu Keluarga (KK), foto diri dan uang Rp 100 ribu. Selanjutnya tersangka mendaftarkan calon peserta tersebut melalui website BPJS Kesehatan resmi, namun tidak semua tahapan dilalui.
"Untuk meyakinkan kepada warga yang sudah mendaftar, tersangka mencetak kartu BPJS sendiri melalui file blanko kartu BPJS kosong yang dapat diubah nama sesuai keinginan dengan menggunakan nomor peserta acak yang tidak sesuai dengan BPJS Kesehatan resmi," tuturnya.
Tersangka juga mengaku sudah mencetak sebanyak 175 kartu BPJS palsu dari 810 KK yang menjadi calon peserta BPJS.
Pengungkapan kasus ini bermula saat salah satu korban bernama Aa Wardhana ditawari seorang Ketua RW di Padalarang bernama Nandang untuk membuat Kartu BPJS Kesehatan dengan biaya Rp100 ribu/orang. Karena tertarik, Aa kemudian membuat Kartu BPJS Kesehatan melalui Nandang bersama dengan adiknya yang bernama Kriswanto.
Setelah menyerahkan sejumlah persyaratan pembuatan kartu BPJS Kesehatan, beberapa waktu kemudian Aa dan adiknya menerima kartu peserta BPJS dari Nandang dimana pengurusan kartu BPJS tersebut melalui Yayasan Rumah Peduli Dhuafa.
"Saat Aa mengecek langsung ke Kantor BPJS Kesehatan, ternyata Kartu miliknya tidak terdaftar di BPJS Kesehatan. Aa kemudian lapor ke polisi bahwa kartu BPJS yang dia pegang itu palsu, "terangnya.
Sejauh ini polisi sudah memeriksa tujuh saksi baik dari korban pemilik kartu BPJS palsu, lalu dari pihak Rumah Peduli Dhuafa dan pegawai BPJS Kesehatan.
Dari hasil penyelidikan, turut disita beberapa barang bukti dari tersangka diantaranya satu bundel berkas pendaftaran BPJS, kwitansi pembayaran, dua keping Kartu Peserta BPJS palsu dan lembar blanko BPJS hasil print melalui email tersangka.
"Sampai saat ini tercatat warga di empat desa sudah tertipu kartu BPJS palsu ini yakni Desa Kertajaya, Jayamekar, Ciburuy dan Kertamulya. Kita akan memeriksa saksi lainnya dan melakukan pengembangan kasusnya karena diduga masih ada korban lain yang belum melapor, "ucapnya.
Menanggapi penemuan kartu BPJS palsu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan, pihaknya percaya polisi bisa mengungkap siapa dalang penyebabnya.
"Saya kira yang namanya palsu, baik itu uang palsu, vaksin palsu, apalagi BPJS palsu, kepolisian pasti bisa mengungkapnya. Sekarang polisi cukup canggih, sudah punya pola cara pengungkapannya, "kata Tjahjo di Sespim Polri Lembang Kabupaten Bandung Barat.(X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved