Minggu 02 April 2023, 19:41 WIB

Masjid Usulan Bung Karno Ditetapkan Sebagai Masjid Agung Kota Yogyakarta

Ardi Teristi | Nusantara
Masjid Usulan Bung Karno Ditetapkan Sebagai Masjid Agung Kota Yogyakarta

MI/ARDI TERISTI
Warga tengah menunaikan ibadah salat di salah satu masjid di Kota Yogyakarta

 

MASJID Syuhada ditetapkan sebagai Masjid Agung Kota Yogyakarta. Penetapan tersebut dilakukan oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sumadi dengan menyerahkan Surat Keputusan (SK) Walikota nomor 176 Tahun 2023 kepada Ketua Yayasan Masjid Syuhada, KRT Jatiningrat.

Menurut catatan, rintisan pembangunan Masjid Syuhada dimulai dengan pembentukan panitia pada 14 Oktober 1949. Peletakan batu pertama dilakukan 23 September 1950 dan peresmian penggunaan dilakukan pada 20 September 1952.

Sumadi mengungkapkan, penetapan tersebut telah melalui kajian yang
mendalam. Masjid Syuhada merupakan simbol sekaligus monumen peringatan perjuangan para syuhada dalam melawan penjajah.

"Masjid Syuhada ini tidak hanya sebagai bangunan cagar budaya, tetapi
masjid ini penuh akan nilai perjuangan dan kebangsaan," paparnya, Minggu (2/4).

Sumadi berharap, penetapan Masjid Syuhada menjadi Masjid Agung Kota
Yogyakarta akan menjadi salah satu ikon di Kota Yogyakarta. "Bagi wisatawan tidak lengkap jika berlibur di Kota Yogyakarta namun tidak mampir ke Masjid Syuhada," papar dia.

 Bung Karno

Usai penyerahan SK, Pemerintah Kota Yogyakarta juga menyerahkan bantuan
kepada masjid tersebut berupa uang dengan total Rp20 juta.

Di lokasi yang sama juga digelar Ngaji Kebangsaan yang diisi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Prof Mahfud MD.

Mahfud menyebut, keberadaan Masjid Syuhada penting dalam mengingatkan
kembali memori perjuangan para pahlawan. Masjid yang dibangun atas usul Presiden Pertama RI Soekarno tersebut sebagai hadiah untuk Yogyakarta yang sempat menjadi Ibu Kota Negara.

Ia pun berpesan kepada masyarakat agar tidak melupakan sejarah. "Menghargai  sejarah memberikan pelajaran akibat dari setiap perbuatan," ungkapnya.

Ia juga berpesan kepada umat Islam agar menghargai perbedaan karena
sejatinya Allah menciptakan manusia dalam keberagaman. "Seperti yang telah diketahui, kemajemukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah anugerah. Negara dengan sebutan multikultural ini seharusnya dapat menjadi kekayaan bangsa," jelasnya.

Anugerah tersebut, lanjut dia, merupakan potensi yang dapat diolah sehingga  dapat mewujudkan cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara. "Beragama dan bernegara menjadi keniscayaan yang tidak dapat dipisahkan," ujar Mahfud. (N-2)

Baca Juga

Dok Banua Green Hub

Menghubungkan Masjid, Bank Sampah, dan Layanan Perbankan Digital

👤Iis Zatnika 🕔Jumat 02 Juni 2023, 22:43 WIB
Sebanyak 800 kg hingga 1,2 ton sampah atau nominalnya, Rp2 juta hingga Rp6 juta, ditransaksikan di bank sampah atau Waste Collection Center...
MI/HARYANTO

Petani Tembakau Temanggung Tolak Kunjungan ICTOH ke Desa Tlahap.

👤Haryanto 🕔Jumat 02 Juni 2023, 21:21 WIB
Seluruh masyarakat di Desa Tlahap bereaksi untuk menolak keras kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh kelompok anti tembakau...
Ist

Relawan Bacaleg DPR dari PDIP Bagikan Sembako untuk Para Ojol

👤Media Indonesia 🕔Jumat 02 Juni 2023, 21:13 WIB
Relawan Sadulur Saklawase mengadakan kegiatan bakti sosial Jumat Berkah dengan membagikan sembako kepada komunitas ojek online (ojol)...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya