PENGURUS Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Jawa Timur, menyatakan
penguatan ekonomi menjadi bagian penting mewujudkan kesejahteraan
bersama.
"Kita punya potensi pasar yang luas. Ada sekitar 7 ribu sampai 8 ribu
Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama dengan peserta didik mencapai 1 juta siswa," tegas Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar
di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Rabu (1/3).
Bahkan, ada 11 ribu pesantren termasuk Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), madrasah, majelis taklim dan majelis maulid. Potensi itu menjadi
kekuatan besar dalam mengembangkan perekonomian yang tujuannya
menyejahterakan masyarakat.
"Kewirausahaan mahasiswa ini merupakan ikhtiar agar ekonomi semakin
kuat," kata Marzuki, saat menyampaikan materi seminar pemahaman dan penguatan ideologi Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah Annahdliyah.
Menurut dia, mukmin yang kuat itu lebih baik ketimbang lembah.
Karena itu generasi muda harus kuat fisik, ekonomi, ilmu, jaringan dan
doa.
"Itu perintah yang harus diamalkan," ujarnya saat peluncuran Proggram 1.000 Mahasiswa Wirausaha 2023 itu.
Namun, pengembangan ekonomi membutuhkan inovasi, produk baru dan pasar
yang luas. Untuk itu Universitas Brawijaya harus meningkatkan riset yang hasilnya diterapkan di masyarakat.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas
Brawijaya Unti Ludigdo menyatakan peluncuran Program 1.000 Mahasiswa
Wirausaha Tahun 2023 menjadi momentum mencetak generasi muda yang
memiliki karakter wirausaha untuk menjadikan Indonesia maju.
"Semoga 2045 Indonesia menjadi negara garda terdepan kemajuan ekonomi
dunia," tandasnya. (N-2)