Angka Stunting Di Lubuklinggau Alami Penurunan

PEMERINTAH Kota Lubuklinggau, Sumsel terus melakukan berbagai upaya dalam menurunkan angka stunting. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Lubuklinggau mengalami penurunan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi mengatakan data SSGI menunjukkan angka stunting di Kota Lubuklinggau mengalami penurunan cukup signifikan. "Saat ini angka stunting di Lubuklinggau saat ini 12,429 persen turun dari 20,8 persen pada 2021," kata Erwin.

Ia menjelaskan, daerah yang mengalami penurunan diatas 10 persen termasuk Kota Lubuklinggau telah diverifikasi oleh tim pusat pada tanggal 19 sampai dengan 22 Desember 2022 lalu. Verifikasi tersebut dilakukan dengan 60 sampel balita di Lubuklinggau. "Launching data resmi masih harus menunggu data nasional," ungkapnya.

Adapun wilayah di Lubuklinggau yang divalidasi SSGI yaitu Siring Agung, Margo Rejo, Marga Rahayu, Taba Jemekeh, Batu Urip Taba dan Puncak Kemuning. Ia menjelaskan, pihaknya selaku penanggungjawab intervensi spesifik telah melaksanakan aksi konvergensi ke tujuh setelah sebelumnya dilaksanakan penimbangan dan pengukuran.

Selain itu, Pemkab Lubuklinggau juga melakukan pelaksanaan delapan aksi integrasi percepatan pencegahan stunting yang meliputi analisis situasi, penyusunan rencana kerja, rembuk stunting, pembagian kewenangan antara desa dan kabupaten. Selain itu, konvergensi yang dilakukan yakni mobilisasi dan pembinaan KPM, manajemen data, pengukuran dan publikasi hasil pengukuran stunting serta review kinerja.

Wakil Wali Kota Lubuklinggau, Sulaiman Kohar menjelaskan, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Lubuklinggau telah menuntaskan
aksi konvergensi ke tujuh stunting. "Saat ini semua pihak telah bergerak lebih cepat dan proaktif dalam pencapaian target penurunan angka stunting. Kita berharap target dan upaya yang kita lakukan membuahkan hasil yang memuaskan," pungkasnya. (OL-15)