Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Para Pemuda Papua Ingin Turut Membantu Membangun Indonesia

Mediaindonesia.com
17/10/2022 18:05
Para Pemuda Papua Ingin Turut Membantu Membangun Indonesia
Para pembicara dalam acara Special Peace Dialogue (SEPEDA) dengan mengusung tema 'Kisah Inspiratif dari Timur Indonesia' s.(Dok. FPCI Chapter UMY)

SEIRING pembangunan yang gencar dilakukan pemerintah di provinsi Papua dan Papua Barat, pelan namun pasti para pemuda dari provinsi paling timur Indonesia itu mulai menunjukan berbagai potensi mereka. Berbagai kisah inspiratif mengenai peran dan kontribusi generasi muda dari Papua terus mengemuka yang dapat menjadi refleksi bagi para generasi muda saat ini.

Hal ini kemudian menjadi fokus utama bagi FPCI Chapter UMY dalam mengadakan Special Peace Dialogue (SEPEDA) dengan mengusung tema 'Kisah Inspiratif dari Timur Indonesia' secara hybrid di Hotel Ayaarta Malioboro, Yogyakarta. Acara yang dimoderatori oleh Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia Aisha Kusumasomantri itj menghadirkan sejumlah pembicara anak muda asal Papua yakni pendiri Du Anyam Hanna Keraf, influencer sosial media Jeni karay, tokoh muda Papua dan penulis buku Steve Mara, dan peraih beasiswa LPDP untuk kuliah di American University Paskalis Kaipman.

Dalam pemamaparannya, Hanna Keraf menceritakan kisahnya dalam menjalankan bisnis yang berbasis kriya itu. Dirinya bergotong-royong dengan perempuan seluruh Indonesia untuk memproduksi anyaman dan kerajinan tangan dengan tujuan memberikan akses ekonomi kepada masyarakat sekitar terkhusus perempuan.

“Kita melihat kekurangannya (masyarakat daerah) akses uang tunai, bukan ibu atau perempuan itu tidak ada makanan atau tidak memiliki rumah. Tetapi bagaimana kita bisa memberikan akses uang tunai langsung di desa, sebagai sebuah perusahaan,” ujar Hanna.

Menurut Hanna, minimnya opsi pilihan pekerjaan untuk perempuan di wilayah menjadikan Du Anyam sebagai salah satu alternatif terbaik bagi para perempuan di daerah. "Kita melihat ternyata ada skill atau ketrampilan menganyam secara turun-temurun dan ada bahan baku serat-serat alam yang ada di wilayah tersebut. Lalu, kita melihat ketertarikan produk kerajinan tadi cukup tinggi di pasar domestik,” ungkap Hanna.

Kemudian, Jeni karay terus mengedukasi anak muda serta masyarakat tentang berbagai isu sosial serta terlibat dalam berbagai NGO internasional maupun lokal tentang anak muda, lingkungan, kesehatan serta pendidikan, menjelaskan bagaimana pentingnya sosial media sebagai pembentuk opini publik. “Saya ingat sekali profesor saya ketika saya S1 mengatakan bahwa orang yang punya sosial media itu orang yang lebih berpengaruh. Siapa yang tidak bisa menguasai sosial media nggak akan punya pengaruh,” ungkap Jeni.

Jeni menyampaikan bahwa tanpa sosial media, orang tidak peduli apakah itu pengusaha ataupun politisi, orang juga tidak akan tahu. Karena itu, penting untuk kita menyampaikannya pada dunia akan usaha dan prestasi.

Kemudian, tokoh muda penulis buku 'Kita Semua Ingin Hidup Damai', Steve Mara menjelaskan salah satu hal terpenting dalam mencapai perdamaian adalah komunikasi yang baik. “Ketika kita membangun komunikasi yang baik dengan orang lain, ini akan mempersempit peluang terjadinya konflik.”

Ia menyampaikan bahwa komunikasi strategis sangat penting untuk dilakukan dan dimiliki oleh generasi muda. Ia menekankan perlu diciptakannya komunikasi serta dialog dimana semua pihak saling menghargai.

Steve menjelaskan bahwa dengan komunikasi strategis yang berjalan, berbagai ide, gagasan, harapan, dan cita-cita mampu terkomunikasikan dengan baik antar generasi muda di berbagai wilayah, terkhusus di Timur Indonesia. “Teman-teman dari Timur itu juga punya mimpi yang besar untuk membangun Indonesia.”

Ia mengungkapkan bahwa bukan berarti teman-teman di Papua hanya ingin membangun Papua saja, namun tentu juga bangsa Indonesia. Bukan tidak mungkin generasi muda dari Papua sudah mempunyai master plan untuk membangun wilayah-wilayah lain bahkan hingga Indonesia sekalipun. Hal ini bisa dan mungkin terjadi jika adanya komunikasi strategis yang baik.

Sementara itu, Paskalis Kaipman yang merupakan anak petani Boven Digoel menceritakan kisahnya yang memiliki latar belakang hidup keras dan penuh perjuangan, serta berkat kegigihan dan kerja kerasnya. Namun atas perjuangannya, Paskalis berhasil meraih beasiswa bidikmisi untuk menyelesaikan S1-nya, kemudian memperoleh beasiswa LPDP untuk kuliah di American University jurusan kebijakan pendidikan dan kepemimpinan.

Paskalis menerangkan bahwa salah satu hal yang menjadi masalah generasi muda Timur di daerah tertinggal adalah minimnya akses komunikasi dan Informasi. Namun, kini pembangunan infrastruktur jaringan sudah massif sehingga generasi muda di Timur harus menggunakan potensi tersebut semaksimal mungkin.

“Kita tidak bisa tinggal saja menunggu peluang itu datang kepada kita. Tetapi sebagai anak muda kita harus kreatif. Kita harus mencari informasi. Kita harus berusaha untuk menjemput bola untuk meraih cita-cita," ucapnya.

Moderator, Aisha Kusumasomantri menyampaikan bahwa pendidikan sangat penting bagi kehidupan anak muda di masa depan. Ia pun mengajak generasi saat ini untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. “Salah satu hal yang harus kita lakukan sebagai anak muda untuk menaikkan kualitas kita sebagai sumber daya manusia adalah mengenyam pendidikan setinggi mungkin untuk bisa membawa perubahan." (RO/A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya