Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BERTEMPAT di salah satu hotel di Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/5), Wali Kota Jambi menjadi narasumber pada acara advokasi dan horizontal learning (AHL) Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi) sekaligus peluncuran aplikasi STBM-SMART (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Kementerian Kesehatan RI.
Dihadapan Menkes Prof DR dr Nila Farid Moeloek, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta stakeholder terkait termasuk perwakilan Akkopsi dari 444 kabupaten/kota, Wali Kota Jambi yang juga Wakil Ketua I Akkopsi menyampaikan presentasi program dan kegiatan Akkopsi.
Forum itu juga dimanfaatkan untuk memantau penguatan peran 444 bupati/wali kota anggota Akkopsi dalam merealisasikan komitmen mengalokasikan minimal 2% dari anggaran belanja langsung daerah untuk sektor sanitasi sebagaimana yang dideklarasikan dalam acara City Sanitation Summit 2011 lalu di Banda Aceh.
Di acara yang sama juga diluncurkan Aplikasi STBM-SMART dari Kemenkes. Ada yang menarik saat peluncuran, yaitu saat seluruh peserta yang hadir diminta secara spontan mengaktifkan aplikasi STBM-SMART di smartphone masing-masing. Ternyata Wali Kota Jambi sudah memiliki aplikasi tersebut di ponselnya, yang selama ini digunakannya untuk memantau STBM di Kota Jambi, yang ternyata sudah berada di angka 93% (di atas rata-rata).
Pada kesempatan itu, Menkes Nila Moeloek mengapresiasi keberadaan Akkopsi dalam menginisiasi pengembangan dan pembangunan sanitasi. Selain juga mengucapkan terima kasih, ia berharap Akkopsi terus eksis dan maju sebagai mitra pemerintah dari semua kementerian terkait program sanitasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved