Tanggap Bencana, GeoDipa, BPBD, dan PVMBG Lakukan Sosialisasi Mitigasi

Mediaindonesia.com
29/3/2022 17:30
Tanggap Bencana, GeoDipa, BPBD, dan PVMBG Lakukan Sosialisasi Mitigasi
Masyarakat tengah mendapat sosialiasi mitigasi bencana.(Dok.GeoDipa, BPBD, dan PVMBG)

SEBAGAI wilayah dilewati cincin gunung api atau baisa disebut ring of fire, Indonesia memang memiliki banyak daerah yang rawan bencana. Itu sebabnya mitigasi kebencanaan sangat diperlukan.

Berangkat dari situ PT Geo Dipa Energi (Persero) GeoDipa bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membentuk masyarakat yang tanggap bencana melalui Sosialisasi Mitigasi Kebencanaan pada Selasa (15/3) hingga Kamis (17/3).

Baca juga: Pemerintah Diminta Perkuat Mitigasi Bencana di Nias

Sosialisasi mitigasi kebencanaan itu merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di lingkungan sekitar wilayah kerja. Sosialisasi tersebut dilakukan di tiga kampung sekitar wilayah kerja PLTP Patuha, yaitu Kampung Kendeng, Kampung Babakan, dan Kampung Pasirwaas yang terletak di Desa Sugihmukti.

“Sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitar wilayah kerja, kami berupaya memberikan hal yang bermanfaat salah satunya seperti pada kesempatan kali ini adalah membentuk masyarakat tanggap bencana dengan menghadirkan ahli-ahli untuk dapat berbagi kepada kita semua agar lebih mempersiapkan diri menghadapi situasi bencana,” ujar Project Manager Ahmad Riyan.

Hal senada dikatakan PVMBG Badan Geologi, Yasa Suparman. “Gempa vulkanik yang terjadi di Gunung Patuha merupakan gempa mikro/kecil. Pada daerah ini, tekanan yang disimpan tidak akan terlalu besar, karena akan langsung dilepaskan secara berkala yang menyebabkan sering terjadinya gempa mikro, magnitudenya berkisar 2-3 skala richter.”

Pada kesempatan yang sama Abdurochman, BPBD Kabupaten Bandung menyampaikan bahwa peranan dalam menghadapi situasi bencana menjadi tugas dan tanggung jawab dari semua pihak. “Kami hadir disini dalam upaya untuk peningkatan kapasitas pengurangan risiko dan peningkatan ketangguhan masyarakat dalam penanggulangan bencana."

"Dalam mitigasi bencana terdapat dua poin yang wajib dipahami yaitu mengenal ancamannya dan mengurangi risikonya. Peran kolaborasi pentahelix sangat penting dalam pengurangan risiko kebencanaan,” ujarnya.

“Kami sangat mengapresiasi GeoDipa yang telah mengundang kami untuk berkolaborasi dalam penanggulangan bencana dengan cara sosialisasi mitigasi yang sedang kita lakukan hari ini. Namun peran masyarakat menjadi elemen utama dalam proses penanggulangan bencana, karena tugas penanggulangan tidak hanya BPBD saja, tapi semua pihak harus terlibat” tambah Abdurochman.

Saat ini, telah terbentuk struktur emergency response team pada masyarakat supaya ketika terjadi situasi bencana, masyarakat telah memiliki tanggung jawab dan tugas masing-masing untuk saling membantu satu sama lain. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya