Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PT PLN (Persero) meningkatkan pasokan listrik di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, dengan membangun gardu induk (GI) di setiap kabupaten.
Dari tiga GI yang dibangun tahun ini, GI Nonohonis 1x20 MVA telah rampung dan diresmikan bersama Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 Kv Bolok-Maulafa-Naibonat-Nonohonis di So'e, Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, Selasa (24/5).
Dua GI lagi yang akan dibangun tahun ini ialah Kefamenanu dan Atambua yang akan menghubungkan PLTU Bolok di Kupang dan PLTU Atapupu di Kabupaten Belu.
Peresmian dilakukan Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan NTT Machnizon Masri bersama Bupati Timor Tengah Selatan Paulus Mella. Dengan diresmikan dua GI tersebut, pasokan listrik dari PLTU Bolok di Kupang ke Timor Tengah Selatan diharapkan semakin lancar.
Bahkan, PLN dapat menghemat biaya pokok produksi listrik mencapai Rp345,3 juta per bulan. Penghematan itu berasal dari pengurangan biaya pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) ke Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) So'e.
"Pembangunan GI Nonohonis juga memaksimalkan pengoperasian PLTU Bolok dan hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," ujar Machnizon.
Pengoperasian GI Nonohonis diharapkan memenuhi permintaan pelanggan baru yang saat ini mencapai ribuan rumah tangga, serta membuka peluang investasi. Adapun beban puncak di So'e saat ini mencapai 5 MW atau sebesar 31% dari kapasitas GI.
Bupati Paulus Mella mengatakan banyak investor yang ingin menanamkan modal di daerahnya terpaksa mengurungkan niatnya gara-gara listrik. Namun sekarang, menurut Dia, secara perlahan krisis listrik di daerah itu teratasi.
Dari 32 kecamatan di Timor Tengah Selatan, baru 7 kecamatan yang mendapat pasokan listrik PLN. Adapun sisanya masih gelap gulita pada malam hari. "Dari 25 kecamatan yang belum terjangkau listrik, 2 kecamatan di antaranya telah dipasang jaringan," ujarnya.
Dia mengatakan beban puncak di Timor Tengah Selatan mencapai 5 Mw atau sebesar 31% dari kapasitas GI. Selain itu, rasio elektrifikasi di daerah itu mencapai 46% di bawah rasio elektrifikasi NTT sebesar 58%. Sesuai rencana, rasio elektrifikasi di NTT akan mencapai 95% sampai akhir 2019.
Sementara itu, krisis listrik di Kota Kupang dan kabupaten lainnya di Pulau Timor diprediksi bakal teratasi sekitar September 2016, yakni setelah beroperasinya Penyedia dan Pengembang Tenaga Listrik Swasta (Independent Power Producer/IPP) berkapasitas 30 Mw ditambah kapal listrik (marine vessel power plant) dari Turki berkapasitas 60 Mw yang akan tiba di Kupang antara September-Oktober 2016.
"Listrik di Kupang akan aman setelah adanya tambahan 90 Mw masing-masing dari kapal listrik dan dari listrik IPP," kata General Manager PLN Wilayah NTT Richard Safkaur. (PO/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved