TUJUAN beribadah puasa di bulan suci Ramadan sesuai dengan yang disyariatkan Allah SWT ialah untuk memantapkan keimanan dan ketakwaan. Seperti termaktub dalam salah satu ayat Alquran yang populer mengenai perintah puasa pada surat Al-Baqarah ayat 183.
'Wahai orang beriman diwajibkan atasmu untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelummu agar kamu bertakwa'.
Hal tersebut dipaparkan khatib salat Jumat, KH Masturo Rohili, di Masjid Nursiah Daud Paloh Media Group, Jakarta, kemarin.
Masturo mengibaratkan puasa merupakan proses, iman sebagai fondasi, dan takwa merupakan hasilnya. Makna takwa secara umum ialah menjalankan perintah Allah dan menjauhkan segala larangan-Nya. Indikasi bertakwa, yaitu di mana pun kita berada, kita mampu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. "Maka itu, perintah puasa dikhususkan atau dipanggil dengan sebutan 'wahai orang beriman' bukan panggilan 'wahai manusia' atau 'wahai orang muslim'," urai dia.
Dia menegaskan siapa pun orangnya, sekalipun mempunyai fisik yang lemah tetapi dengan keimanan dalam berpuasa pasti bakal mampu menjalaninya. Sebaliknya, siapa pun dia meski mempunyai fisik yang kuat, tetapi tanpa iman tidak akan mampu berpuasa.
"Karena itu, umat Islam niatkan berpuasa lantaran iman kepada Allah SWT dan mengharap rida-Nya. Umat Islam mesti niatkan lisan dan seluruh organ tubuh terjaga dari maksiat dengan menghindarkan pandangan yang diharamkan," tegasnya.
Guna memantapkan keimanan itu, lanjut dia, sebaiknya selama Ramadan umat Islam memperbanyak amalan sunah seperti salat tarawih, salat malam, dan tadarus Alquran.
"Secara ruhiyah iman mesti dipupuk dan disuburkan dengan berbagai aktivitas ibadah agar makin dekat dengan Mahapencipta," ujar jebolan Ponpes Lirboyo, Jawa Timur, itu.
Terakhir, kata Masturo, selain ibadah vertikal kepada Allah SWT, peningkatan ibadah horizontal atau sosial melalui sedekah juga mesti dilakukan umat Islam sebagai bentuk kasih sayang kepada sesama manusia. Amalan tilawah Sementara itu, Ustaz Indra Abdullah menambahkan salah satu amalan yang perlu dilakukan untuk menyuburkan keimanan ialah sunah Ramadan dengan tilawah atau membaca Alquran. Pasalnya, ayat Alquran diturunkan pertama kali pada Ramadan, sehingga tak mengherankan jika Rasulullah SAW sering lebih banyak membaca Alquran pada Ramadan ketimbang pada bulan-bulan lainnya.
Ia mengutip Imam Az-Zuhri yang berkata, 'Apabila datang Ramadan, maka kegiatan utama umat Islam selain berpuasa ialah baca Alquran. Bacalah dengan tajwid yang baik dan tadabbur, pahami, kemudian amalkan isinya. Insya Allah, kita akan menjadi insan yang berkah'.
"Karena itu, buatlah target untuk diri Anda sendiri. Apabila di bulan-bulan lain kita khatam membaca Alquran, di bulan Ramadan ini kita bisa memasang target beberapa kali khatam semampunya, lebih baik lagi jika ditambah dengan menghafal satu juz atau surat tertentu. Hal ini bisa dijadikan program unggulan bersama dengan keluarga," pungkas pengurus lembaga sosial Rumah Yatim tersebut. (H-2)