Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SETELAH sempat dihadang gelombang tinggi, KRI Karang Pilang 981 yang antara lain membawa Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) NTT tiba sebuah pulau kecil yang terletak di ujung timur Pulau Rote yang berhadapan dengan perairan Laut Timor. Kehadiran para penyelenggara negara di salah satu pulau terdepan yang kemudian dinamakan Pulau Usu pada Sabtu (14/5) ialah untuk meresmikan nama Pulau Usu dan 9 pulau terluar lain di NTT. Dari 10 pulau itu, Pulau Usu ialah satu-satunya yang berpenghuni. Di pulau yang masuk wilayah Desa Tenalai, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao, ada 103 keluarga atau sekitar 800 jiwa. "Pembakuan nama pulau ini menyatakan kepada dunia bahwa pulau ini milik Indonesia. Saya minta dijaga baik," kata Frans saat peresmian pembakuan nama pulau tersebut di pesisir Pantai Pulau Usu.
Salah satu pulau diberi nama yang tidak lazim di kultur masyarakat NTT, yakni Singa Edan. Padahal, julukan Singo Edan merupakan ikon dari klub sepak bola dari Kota Malang, Jawa Timur. "Pemberian nama pulau itu diberikan oleh Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen Siswoyo Hari Santoso dan itu tidak menyalahi aturan," kata Frans. Dia mengatakan pembakuan pulau bukan pekerjaan enteng dan bermakna besar. Pasalnya, seluruh pulau di Indonesia harus diberi nama untuk disampaikan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Kalau tidak diberi nama, pulau itu bisa dikategorikan sebagai pulau tidak bertuan," ujarnya.
Ternyata, nama Singo Edan bisa menjadi nama sebuah pulau di NTT tidak terlepas dari dorongan front man band asal Kota Malang D'Kross, Ade Herawanto yang ikut dalam peresmian nama pulau. Berdasarkan laman www.wearemania.net, Ade yang juga Kepala Dispenda Kota Malang menjelaskan penamaan Pulau Singo Edan berawal saat bertemu Frans dan Siswoyo di sela-sela kehadiran D'Kross Comunity yang mengemban misi damai ke Flores, NTT, Maret lalu. Saat pertemuan itu, jelas Ade, Siswoyo mengatakan banyak pulau di NTT yang belum punya nama. Ade mengusulkan Singo Edan, Arema, atau Ongisnade.
"Melalui SMS kepada saya pada Kamis (12/5), Gubernur NTT akan menandatangani surat keputusan pada 13 Mei menyetujui nama Singo Edan," imbuh Ade.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved