Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Potensi Kelautan dan Perikanan Lampung Sangat Besar

Cri Qanon Ria Dewi
13/12/2021 22:45
Potensi Kelautan dan Perikanan Lampung Sangat Besar
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat menemui Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, di Jakarta(MI/CRI QANON RIA DEWI)


GUBERNUR Lampung Arinal Djunaidi memaparkan sejumlah potensi dan keunggulan, serta upaya pengembangan kelautan dan perikanan Lampung di depan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, di kantor KKP, Jakarta, Senin (13/12).

Arinal mengungkapkan potensi kelautan dan perikanan di Provinsi Lampung sangat besar. Salah satunya bisa dikembangkan sebagai sentra budi daya lobster nasional.

Menurut Gubernur, Lampung memiliki dua teluk besar dan perairan laut mencapai 41% dari total luas wilayah untuk dikembangkan dan menjadi lokasi budi daya laut dan wisata bahari.

Garis pantai sepanjang 1.182 km yang sudah berkembang untuk budi daya udang, hatchery dan pariwisata serta perairan umum. Sungai-sungai besar yang ada memiliki berenis-jenis ikan lokal dengan nilai ekonomis penting.

Ia menambahkan sektor pertanian termasuk perikanan di dalamnya menjadi salah satu prioritas pembangunan di Provinsi Lampung dengan beberapa agenda dan program kerja utama antara lain Kartu Petani Berjaya dan Nelayan Berjaya.

Arinal menerangkan dalam pengembangan perikanan dan kelautan di Provinsi Lampung, ada kebijakan dan program prioritas, yaitu pengembangan perikanan air tawar dan jenis ikan lokal ekonomis tinggi. Juga pengembangan perikanan air laut dan payau, pengembangan komoditas lobster, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil, dan pengawasan sumberdaya kelautan serta perikanan.

Dalam kesempatan itu juga, dia meminta dukungan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam pengembangan Kelautan dan Perikanan di Provinsi Lampung, di antaranya Pembangunan Balai Budidaya Air Tawar di Mesuji Provinsi Lampung sebagai fasilitas domestikasi, pengembangan benih jenis-jenis ikan lokal dan endemik ekonomis tinggi, di Desa Buko Poso Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji,

"Kami juga mengharapkan dukungan untuk kebijakan pemanfaatan ruang laut bersama antara pusat dan daerah," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan dirinya akan membuat ikon percontohan tambak di Lampung seluas 100 hektare.

Sakti Wahyu Trenggono juga menyetujui pembangunan Balai Budi Daya Air Tawar di Mesuji sebagai fasilitas domestikasi pengembangan benih jenis-jenis ikan lokal dan endemik ekonomis tinggi, di Desa Buko Poso, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji.

Dalam waktu dekat dirinya juga akan berkunjung ke Lampung.

Terkait Dipasena, Menteri KKP mengungkapkan bahwa pengelolaan tambak di lokasi perlu direvitalisasi, termasuk standard operasional dan prosedurnya (SOP).

Dalam kesempatan itu, Arinal Djunaidi didampingi oleh Anggota DPR RI Hanan A Rozak, Kepala Bappeda Lampung Mulyadi Irsan, serta Kadis Kelautan dan Perikanan Lampung Liza Derni. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya