Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Bogasari Latih Pengurus 20 Pondok Pesantren Usaha Makanan

Media Indonesia
13/12/2021 12:45
Bogasari Latih Pengurus 20 Pondok Pesantren Usaha Makanan
Pelatihan pembuatan makanan berbahan terigu oleh Bogasari untuk 20 pesantren di Jember(DOK/BOGASARI)

PROGRAM pemberdayaan ekonomi umat melalui Program Santrifoodpreneur terus dijalankan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari.

Program yang digulirkan sejak 2017 sudah menjangkau 27 pondok pesantren (Ponpes) yang mendapat dukungan pelatihan pengolahan makanan berbasis tepung terigu.

Yang terbaru, Bogasari mengirim Sugiarto, baker dari unit pelatihan Bogasari Baking Center (BBC) untuk melatih pengurus dari 20 pondok pesantren di wilayah Jember, Jawa Timur.
 
“Ini adalah wujud kepedulian Bogasari dalam mendorong tumbuh kembangnya pelaku-pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sektor komunitas keagamaan, dalam hal ini pondok pesantren. Kami menyebutnya program Santrifoodpreneur, karena tidak hanya menyiapkan ponpes, tapi juga para santrinya, sehingga mereka siap menjadi pelaku atau bekerja di sektor usaha makanan berbasis terigu setelah lulus dari pesantren,” ungkap Senior Vice President (SVP) Marketing Divisi Bogasari, Ivo Ariawan, Senin (12/10).

Pelatihan pengolahan makanan kepada perwakilan pengurus 20 ponpes yang berlokasi di Jember ini berlangsung 3 hari berturut-turut, sejak Jumat (10/12) sampai Minggu (12/10). Setiap ponpes diwaliki 1 pengurus yang memang dinilai siap untuk melatih para santrinya.

Keduapuluh pesantren tersebut adalah Ponpes Ash Shiddiqi, Ponpes Kasiful Ulum, Darul Hikmah Al Hasan, Bustanul Ulum, Darul Arifin, Nurul Muta’alimin, Darul Fatah, Tanwirul Ulum, dan As Sholihin. Pesantren lain ialah Yayasan Al Hidayah, Annajah, Anwarul Falah, Salafiyah Assyafi’iyah, Al Amin, Al Ishaqi 2, Al Mu’ayad, Hubbul Qur’an, Sirotul Anwar, Salafiah Syafityah, dan terakhir Ponpes Nurud Dholam Riyadus Sholihin.

Pelatihan berlangsung di Ponpes Ash Shiddiqi Curah Lele, Dusun Krajan Kidul, Desa Curahlele, Kecamatan Balung, Jember. Pesantren ini juga pernah mendapat pelatihan pendampingan usaha dari Bogasari pada 24 Maret 2018.

Selama 3 hari pelatihan di Ponpes Ash Shiddiqi Curah Lele, perwakilan pengurus 20 pesantren ini diajarkan 5 resep makanan berbasis tepung terigu Bogasari yang potensial dijadikan usaha.

Hari pertama roti manis, hari kedua kue kering, martabak dan terang bulan. Hari ketiga adalah produk mie ayam.

“Kelima resep makanan ini sangat umum di lidah masyarakat sehingga sangat potensial dijadikan usaha. Bahkan harga produk terjangkau dan segmen pasar sangat luas, disukai kelompok usia anak-anak hingga orang tua. Jadi tidak hanya dijual di kalangan santri atau lingkungan pesantren tapi masyarakat luas. Karena itu, para pengurus ponpes yang ikut pelatihan 3 hari ini akan tetap mendapat pendampingan dan monitoring dari Bogasari setelah pelatihan,” tambah Ivo Ariawan.

 

Berkat pelatihan


Sementara itu, Kyai Mas Muhlisinalahuddin, pimpinan Ponpes Ash Shiddiqi Curah Lele mengakui program pelatihan Santrifoodpreneur yang mereka ikuti di Bogasari pada 2018 sangat bermanfaat. "Peserta pelatihan sudah sudah berhasil menjalankan usaha roti manis dan donat."

Di awal usaha April 2018 pemakaian tepung terigu untuk usaha hanya mencapai 15 kilogram per bulan. Sampai akhir November 2021 sudah berkembang menjadi 3 sak atau 75 kg per bulan.

Contoh lain keberhasilan program pelatihan Santrifoodpreneur yang diadakan Bogasari adalah di Ponpes Al Hikamussalafyah, Purwakarta, Jawa Barat, yang mampu menghabiskan 12 sak per bulan, Ponpes Nur Andika Tangerang 8 sak atau 200 kg per bulan.

Adapun 27 Ponpes dalam rangka program Santrifoodpreneur yang sudah pernah dapat pelatihan dari Bogasari pada 2017 dan 2018, di antaranya  Ponpes Assyafi'iyah-Majalengka, Ponpes Ilmu AlQur'an (PPIQ) Bogor, Suryalaya-Tasikmalaya, Nur Antika-Tangerang, Al Hidayah Ciomas-Serang, An Nawawi Tanara-Serang, Darul Izzah-Cengkareng, Annur Malangbong-Garut, Al Mahalli-Bantul, Muslimat NU-Bogor, Al Hikamussalafiyah-Purwakarta, Bahrul Ulum-Jombang, Gontor Putri- Ngawi, dan Manbaul Hikam-Pati.

“Karena itu, setelah pelatihan 3 hari di Jember, setiap pesantren ditargetkan akan membuka kedai mi dan jajanan roti di setiap kecamatan. Jadi program Santrifoodpreneur dari Bogasari ini sangat fokus membangun ekonomi umat berbasis pesantren guna menunju kemandirian ekonomi pesantren dan santri ke depannya,” ucap Pengasuh Ponpes yang akrab dengan panggilan Gus Mus itu. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya