Walkot Bandung: Berdiam di Rumah Bagian dari Berkurban

Naviandri
20/7/2021 15:23
Walkot Bandung: Berdiam di Rumah Bagian dari Berkurban
Sejumlah hewan kurban yang akan dijual tampak di lahan Pemakaman Tionghoa, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (24/7).(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI )

HARI Raya Iduladha 1442 H pada 20 Juli 2021 ini masih diselimuti pandemi Covid-19. Sehingga pemerintah terpaksa mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan ibadah dari rumah masing-masing. 

Karena itu juga, Wali Kota (Walkot) Bandung, Oded M. Danial, mengingatkan umat muslim terhadap perjuangan dan pengorbanan dari Nabi Ibrahim as. Yaitu kisah Nabi Ibrahim yang rela mengurbankan anak yang begitu dicintainya, Nabi Ismail as. Sebagai umat muslim, terang Oded, seharusnya dapat meniru dan merefleksikan pengorbanan Nabi Ibrahim as. Di masa pandemi ini, masyarakat bisa berkurban  dengan cara berdiam diri di rumah.

Baca juga: Tuntas Jalani Puncak Prosesi Haji, Ini Kisah Jamaah Asal Indonesia

"Kita semua harus berkorban, dan prokes ini kita lakukan dalam rangka bagaimana kita berkorban, sudah pasti ini tidak mengenakan tapi ini namanya suatu ujian. Kalau kita sekarang hanya diminta diam di rumah, Nabi Ibrahim saat itu diminta Allah untuk menyembelih anaknya Ismail, bayangkan. Kita hari ini dalam menghadapi pandemi hanya diminta untuk berkurban yaitu menjalankan prokes yang baik," katannya.

Oded mengakui, berdiam diri di rumah sangat berat. Apalagi bagi masyarakat kecil yang sehari-harinya bekerja di luar rumah dan tidak memiliki penghasilan tetap.Dirinya turut merasakan kepedihan dan lelahnya masyarakat dalam menghadapi wabah ini. Sebab hampir setiap hari Oded menerima aspirasi dan keluhan dari warga Kota Bandung.

"Dampak dari pandemi ini banyak sekali. Masyarakat sudah lelah diam dirumah tapi makanan tidak ada. Hari ini saatnya yang memiliki rezeki lebih dari Allah, mari berkurban. Tapi konteks secara umum, berkurban bisa lebih. Diam di rumah juga berkurban," jelasnya.

Sementara itu, dalam pelaksanaan sholat Idul Adha tersebut, Sekretaris Daerah Kota  (Sekot) Bandung, Ema Sumarna bertindak selaku khotib, sedangkan bertindak sebagai imam yaitu Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Salat kali ini hanya diikuti oleh sejumlah pegawai di lingkungan rumah dinas. Seperti ajudan, pengawal pribadi, petugas patroli dan pengawalan, dan beberapa orang Satpam.

"Kurban mengajarkan kepada kita harus mempersembahkan yang terbaik kepada Allah, meskipun dengan keterbatasan di masa pandemi Covid-19 ini, sebagai umat muslim harus tetap bersyukur kepada Allah. Karena masih diberikan kesehatan dan kesempatan berikhtiar menebar manfaat. Di saat orang terpaksa tinggal di rumah sakit atau isolasi mandiri (isoman), kita masih bisa melaksanakan salat ini. Ucapakan selalu alhamdulillah. Jangan mengukur kenikmatan kita dengan standar orang lain yang di atas kita," kata Ema.

Baca juga: KAI Gencarkan Vaksinasi Covid-19 Gratis di Stasiun

Ema mengajak untuk menerima keadaan tersebut dengan ridha, tulus, dan kebulatan tekad bahwa semua ini dipilihkan oleh Allah yang pasti ada hikmahnya. Sikap ridha dan menerima ketentuan Allah, akan membuat kita semakin berfikir positif, melimpah imunisasi raga dan jiwa, di antara orang yang menjadi penyintas Covid-19 pada fase tertentu yang mengalami anosmia hilang penciuman dan hilang rasa. 

Pada Iduladha tahun ini, Pemerintah Kota Bandung membagikan 114 ekor domba dan 64 ekor sapi kepada sejumlah lembaga seperti Forkopimda, ormas Islam dan pesantren. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya