Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH terus memonitoring 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Hal yang sama dilakukan terhadap kasus penculikan 4 WNI awak kapal tunda Henry dari kapal tongkang Cristi di perbatasan Malaysia-Filipina, Jumat (15/4) lalu.
Selain upaya monitoring, Indonesia juga akan melakukan patroli bersama dengan Malaysia dan Filipina untuk mengamankan jalur laut.
“Tanggal 3 Mei nanti, Menlu Filipina dan Malaysia akan bertemu dengan Menlu Indonesia di Jakarta, panglima angkatan bersenjata mereka bersama Panglima TNI kita untuk melaksanakan patroli bersama,” kata Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, di Depok, Rabu (20/4).
Ia mengatakan ke-10 WNI itu dinyatakan dalam kondisi baik, sedangkan 4 sandera lainnya masih diteliti apakah ada kaitan politik atau uang tebusan semata, seperti kasus di Somalia.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku pihaknya hanya bisa berkoordinasi dengan kepolisian Filipina karena konstitusi Filipina yang tidak mengizinkan masuknya pasukan asing.
Dede Irfan Ilmi, 25, warga Cisempu, RT 08/RW 03, Desa Ciparanti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jabar, diketahui menjadi salah satu WNI yang diculik di perbatasan Malaysia-Filipina
Ayah korban, Ano Suharno, 40, mengaku kaget atas peristiwa ini. Sudah 2 hari terakhir, sang ibu juga tak henti menangis dan memikirkan anaknya. “Perusahaan berjanji akan membebaskan.” (Nov/Ind/AD/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved