Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Tol Trans-Jawa Beroperasi 2019

Akhmad Safuan
20/4/2016 01:00
Tol Trans-Jawa  Beroperasi 2019
(ANTARA/Siswowidod)

PEMBEBASAN lahan untuk tol trans-Jawa Pemalang-Semarang dikebut dan ditargetkan selesai Juli 2016. Lahan yang terbebaskan telah mencapai 300 hektare atau 400 bidang lebih.

Dalam pantauan Media Indonesia di pantura, kemarin, lahan yang sudah terbebaskan hampir mencapai 50% dari kebutuhan. Panitia menargetkan pembebasan lahan selesai pada akhir Juli 2016 sehingga awal 2017 bisa dimulai pendirian konstruksi.

“Inventarisasi, investigasi, dan pengukuran sudah selesai 100%. Beberapa desa terkena jalur tol. Sebagian sudah selesai dibebaskan dan sebagian lagi memasuki tahap sosialisasi,” jelas Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Batang Abdul Aziz, Selasa (19/4).

Proses pembebasan lahan tol trans-Jawa terhenti pada 2009 dan dilanjutkan lagi pada 2015. Sekarang lahan ruas seksi I dan II yang dibebaskan sudah sepanjang 75 kilometer, yakni delapan kecamatan di Batang dan satu kecamatan di Kendal.

Total pembayaran yang telah dikeluarkan sekitar Rp207,059 miliar. Perinciannya pada 2009 sebesar Rp18,316 miliar serta 2015-2016 sejumlah Rp188,743 miliar.

Abdul Aziz memperkirakan tol trans-Jawa sudah beroperasi pertengahan 2019. “Apalagi telah ada pemenang tender dan investor sudah menyiapkan anggaran hingga mencapai Rp3 triliun,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Kantor BPN Kabupaten Pekalongan Antonius Imbiri yang wilayahnya juga masuk pembebasan. Dari 24 desa meliputi 6 kecamatan, sudah hampir 50% lahan terbebaskan dengan total pembayaran Rp26,8 miliar untuk 113.452 meter persegi. “Kami terus kebut untuk sisanya,” terangnya.


Trans-Kalimantan

Gairah pembangunan infrastruktur juga terasa di Kalimantan. Proyek pembangunan jaringan rel kereta api trans-Kalimantan yang akan menghubungkan tiga provinsi sedang dalam proses.

“Saat ini berlangsung studi kelayakan dan penyusunan Amdal. Pembangunan ditargetkan dapat dimulai pada 2018,” Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Kalimantan Selatan, Sufian AH, menegaskan di Banjarmasin, Selasa (19/4).

Total panjang jaringan rel kereta api yang dibangun menghubungkan Provinsi Kalsel, Kalteng dan Kaltim mencapai 730 kilometer. Proyek pembangunan rel kereta api yang menjadi prioritas pemerintah pusat itu bersumber dari dana APBN dengan biaya puluhan triliun rupiah.
Rel kereta api trans-Kalimantan terbagi dalam jalur Banjarmasin-Palangkaraya sepanjang 230 kilometer, Banjarmasin-Tanjung 200 kilometer, dan Tanjung-Samarinda 300 km.

Peran pemerintah daerah dalam megaproyek tersebut hanya menyediakan lahan. Saat ini terlihat panitia mengukur dan memasang patok jaringan di wilayah Kabupaten Barito Kuala menuju Kapuas, Kalteng. Harga tanah persawahan di wilayah itu mendadak melambung tinggi. (DY/T-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya