Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Peduli UMKM, Pemkab Klungkung Didukung Menteri Koperasi dan UKM

Mediaindonesia.com
08/6/2021 13:25
Peduli UMKM,  Pemkab Klungkung Didukung Menteri Koperasi dan UKM
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (kiri) mendapat penjelasan dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.(Dok.Pemkab Klungkung)

INOVASI yang dilakukan Kabupaten Klungkung untuk mengembangkan koperasi dan UMKM berbasis ekonomi kreatif diapresiasi Menteri Koprasi dan UKM, Teten Masduki. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Klungkung pada Selasa (8/6) Teten menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

“Saya ingin menyampaikan apresasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam pemberdayaan koperasi dan UKM, khususnya yang berbasis ekonomi kreatif. Sekarang kita bangun koperasi modern. Maksudnya adalah koperasi bisa menjadi agen untuk mengkonsolidasi dan mengagregasi usaha-usaha mikro,” ujar Teten pada kegiatan kunjungan kerja dengan agenda pengembangan koperasi dan UMKM berbasis ekonomi kreatif.

Baca juga:  Pelaku UMKM Bali Belum Optimalkan Teknologi Informasi

Tidak hanya apresiasi, Pemkab Klungkung juga mendapatkan dukungan untuk pembangunan dan pengembangan koperasi serta UMKM. Teten Masduki menyampaikan akan memberi bantuan untuk melakukan digitalisasi Kain Endek, agar marketnya lebih luas dan besar.

“Kami sekarang sudah menyiapkan ekosistem, berbagai perizinan sekarang kita permudah melalui UU Cipta Kerja. Kedua, ekosistem dari segi pembiayaan. Tahun ini Pembiayaan Usaha Rakyat (PUR) sudah kita naikan menjadi Rp253 triliun dengan bunga 3% sampai akhir tahun. Kemudian dari market demand (permintaan pasar) nya juga sudah kita bangun. Akses pasarnya di mana 40% belanja pemerintah sekarang harus menyerap  produk UMKM dengan nilai sekitar Rp460 triliun per tahun. Begitu juga pasar digital BUMN,” pungkasnya.

Konsep lain yang ditawarkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia tersebut yaitu rantai pasok. Teten menjelaskan bahwa UMKM harus terintegarsi dengan industri. Oleh karena itu apa yang sudah dilakukan Bupati Klungkung sudah tepat untuk menjalin kerja sama dengan anak-anak muda yang melakukan bisnis berbasis ekonomi kreatif.

Kabupaten Klungkung memiliki berbagai macam produk lokal unggulan, di antaranya yaitu Kain Tenun Rangrang, Kain Endek, logam, gong Bali berasal dari Desa Wisata Desa Tihingan, Kain Tenun Songket, wayang plastik, garam beryodium (Uyah Kusamba) dan beras lokal.

Dalam penjualan beras lokal, inovasi yang dilakukan Bupat Suwirta adalah program Bima Juara atau Beli Mahal, Jual Murah yaitu Koperasi Unit Desa (KUD) akan membeli gabah lebih mahal dari patokan pemerintah, kemudian KUD akan menjualnya kembali dengan harga yang murah. “Jadi inflasi daerah bisa benar-benar kita atur di sini, sehingga dari saat kita mengembangkan konsep ini, di Klungkung harga beras tidak pernah naik turun, stabil sekali,” jelasnya Suwirta.

Selain itu, Pemkab Klungkung juga membuat program  entrepreneur masuk desa dan masih dilakukan secara parsial. Inovasi yang dicetuskan lainnya yaitu Rumah Keong. “Ini kami bekerja sama dengan pemerintah Kanada. Rumah Keong ini merupakan rumput laut, mangga, kelapa dan singkong. Ini sedang kami buat produknya dan siap untuk di launching. Tentu kami sangat membutuhkan bantuan dan dukungan untuk memasarkan produk ini nantinya,” tutur Suwirta. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya