Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MASYARAKAT diminta bersama-sama menjaga kerukunan umat beragama
di tengah-tengah beragamnya keyakinan di Tanah Air. Terlebih, dalam waktu dekat ini akan tiba dua hari raya yakni Idul Fitri bagi muslim dan Kenaikan Isa Almasih bagi kristiani.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan, perayaan dua hari agung yang berbarengan ini harus menjadi momentum untuk mempererat kerukunan umat beragama di Indonesia. Terlebih, dua hari raya tersebut memiliki pesan yang sangat kuat dalam
menjaga tali persaudaraan sesama manusia.
"Pesan agung dari dua hari raya itu adalah bersama-sama membangun
kerukunan di antara kita," katanya di Bandung, Selasa (11/5).
Menurut dia, dalam situasi yang memprihatinkan akibat pandemi, saat ini, masyarakat harus bahu membahu dalam mengatasinya. "Rayakan dengan penuh kekhusuan, tapi tetap dengan pererat tali silaturahmi."
Lebih lanjut, dia mengimbau tokoh agama untuk mengajak umat untuk memperkuat tali persaudaraan. "Tidak hanya individual, tapi juga sosial. Sehingga terjalin hubungan kemanusiaam yang harmonis."
Pada kesempatan yang sama, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Jawa Barat, Paulus Wijono, mengatakan, keberagaman di Indonesia harus menjadi penerang dalam menuju kemajuan bangsa.
"Dalam seluruh aktivitas sehari-hari, yang mencakup semua aspek
kehidupan," tandasnya. (N-2)
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Tidak hanya karena secara geografis wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga karena desa itu tak ubahnya Indonesia mini dengan beragam agama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved