Banjir lagi di Kota Sampang

SETELAH sempat surut pada Selasa (12/4), banjir kembali melanda Kota Sampang, Jawa Timur.

Tiga desa dan dua kelurahan di wilayah itu tergenang air Kali Kemuning yang mulai meluap pada Rabu (13/4) dini hari.

Selain menggenangi permukiman dan persawahan, banjir juga kembali melumpuhkan aktivitas pendidikan dan perekonomian warga di kota itu.

Ketinggian genangan di jalan utama di pusat kota mencapai 1 meter menyebabkan kompleks pertokoan dan pasar di wilayah itu tutup.

Menurut Ali Shanhaji, warga Kelurahan Rongtengah, kawasan yang pertama kali tergenang ialah Desa Pasean dan Kelurahan Dalpenang.

Keduanya memang berada di dataran paling rendah di wilayah aliran Kali Kemuning.

"Genangan terus meluas hingga ke sebagian Desa Panggung dan Kelurahan Rongtengah," katanya.

Selama tahun ini, kota yang memiliki slogan Kota Bahari itu sudah lima kali dilanda banjir, yang terparah terjadi pada 29 Februari hingga 3 Maret.

Hujan deras juga membuat jalur kereta api (KA) di kawasan Kabupaten Garut, Jawa Barat, longsor sedalam 5 meter dan sepanjang 15 meter.

Rel ambles terjadi di Cibatu KM 224+1/2 antara Bumiwaluya-Warung Bandrek, Garut.

Akibatnya, kereta api dari arah Bandung, Jawa Barat, menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur sempat tertahan.

"Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut dan PT KAI telah berupaya untuk menstabilkan kembali jalur karena tanah longsor terjadi akibat hujan deras," kata BPBD Garut Dadi Jakarya.

Menurut Dadi, hujan lebat juga telah membanjiri jalan protokol, khususnya ruas jalan menuju kawasan Cipanas.

Dari kawasan Kabupaten Kerinci, Jambi, masyarakat sekitar Gunung Kerinci di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) meminta pemerintah segera membuat jalur evakuasi.

Pemerintah Provinsi Jambi telah dua kali mengusulkan pembuatan jalur evakuasi bencana alam.

Karena banyaknya tentangan, jalur evakuasi yang diprioritaskan ialah melewati TNKS menembus ke Kabupaten Bungo.

Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli memastikan rencana pembuatan jalur evakuasi direspons positif oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Memang jalurnya masuk dalam TNKS, namun tidak panjang. Menurut Menteri LHK Siti Nurbaya tidak menjadi masalah," kata Zumi Zola. (AD/MG/WJ/SL/N-1)