Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pasar Murah Diharap Stabilkan Harga Jelang Ramadan di Sumsel

Dwi Apriani
08/4/2021 07:32
Pasar Murah Diharap Stabilkan Harga Jelang Ramadan di Sumsel
Pelaksanaan pasar murah di Kampung Kapitan Palembang yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel.(MI/Dwi Apriani)

HARGA bahan pangan pokok biasanya mengalami kenaikan saat memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri. Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan sudah menyiapkan strategi untuk mencegah terjadinya ketidakstabilan harga pangan dan juga memastikan stok pangan tersedia.

Kebijakan yang dibuat di antaranya dengan menggelar pasar murah dan operasi pasar di sejumlah daerah di Sumsel. Pasar murah dan operasi pasar ini bukan hanya melibatkan pemda, juga ikut serta di dalamnya stakeholder terkait seperti Bulog, Bank Indonesia, hingga produsen atau distributor pangan yang ada di wilayah Sumsel.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Ahmad Rizali mengatakan ada sejumlah strategi kebijakan dari Pemprov Sumsel untuk menstabilkan harga pangan. Di antaranya, memonitor secara rutin harga bahan pangan pokok.

Baca juga: Gairahkan Warga Berbelanja, Pebisnis di Yogya Bagikan Voucher

"Sampai saat ini, harga masih relatif stabil, seandainya ada kenaikan pun masih dalam angka wajar. Kita juga bersinergis dengan Bulog dan distributor pangan untuk menyediakan stok selama enam bulan ke depan, sehingga jika terjadi kelangkaan bahan pangan pokok, kita akan segera lakukan operasi pasar," jelasnya, Kamis (8/4).

Kemudian, pihaknya pun menurunkan satgas pangan yang dipimpin Kapolda Sumsel agar para pedagang maupun pihak terkait untuk tidak menimbun bahan pokok.

"Jika pedagang melakukan penimbunan juga percuma, karena saat ini bahan pangan cukup banyak, tidak ada gunanya menimbun. Tapi kalau soal harga naik, itu psikolog kita menjelang Ramadan, namun nanti turun lagi," kata Rizali.

Pemprov Sumsel juga akan menurunkan tim untuk terjun ke lapangan demi memantau harga dan stok pangan di pasar tradisional.

"Rencananya, ada dua tim yang diturunkan di Pasar KM5 dan Pasar Soak Bato. Dengan peninjauan pasar ini akan tahu ketersediaan bahan pangan di wilayah kita," ungkapnya.

Pihaknya juga bakal melakukan operasi pasar selama lima kali saat menjelang dan selama ramadan berlangsung.

"Untuk lokasi pelaksanaan operasi pasar akan dipusatkan di kantor kecamatan yang ada di Palembang. Untuk daerah lain, akan menyusul nantinya," kata Rizali.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel Ruzuan Effendi menambahkan pihaknya sudah menggelar pasar murah di Kampung
Kapitan, kawasan pemukiman penduduk guna memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok pangan tersedia dengan harga yang lebih murah dari pasar.

"Kita melakukan pasar murah untuk penduduk yang berada di pelosok atau pinggiran kota, jadi mereka bisa mendapatkan harga lebih murah dari harga pasar. Bukan hanya beras, gula, minyak goreng, dan tepung terigu, kami juga menyediakan cabe, bawang merah, bawang putih, telur ayam dan daging sapi beku," kata dia.

Ruzuan menjelaskan, pihaknya juga selalu mengecek gudang-gudang dari perusahaan dan distributor yang ada di Sumsel. Ia mengakui memang Sumsel
bukan produsen cabe dan bawang, namun pihaknya tetap melakukan pemantauan stok di tingkat distributor, berkoordinasi dengan Bulog dan instansi terkait.

"Sebenarnya, dari pantauan kita, dari kebutuhan-kebutuhan pangan kita, Sumsel ini aman. Ketersediaan kita surplus," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan kepada bupati dan wali kota yang ada di Sumsel untuk memastikan ketersediaan stok pangan yang ada di wilayah mereka, berikut dengan harga bahan pangan.

"Saya sudah meminta agar menjelang ramadan ini, semua pemerintah daerah melakukan pengecekan terhadap stok bahan pangan di wilayahnya. Juga memonitor harga yang biasanya memang terjadi dinamika harga saat menjelang Ramadan," kata dia.

Ia pun mengimbau agar semua pihak, termasuk kepala daerah untuk tidak mengeluarkan statement terkait dengan pangan sehingga tidak menimbulkan isu yang membuat kekuatiran di tengah masyarakat. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya