Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Anggota Polres Sidrap Miliki 3,4 Kilogram Sabu

Lina Herlina
08/4/2016 18:53
Anggota Polres Sidrap Miliki 3,4 Kilogram Sabu
(ANTARA FOTO/Rahmad)

BELUM selesai kasus penyalahgunaan narkoba oleh Dandim 1408/BS Makassar Kolonel Jefri Oktavianus Rotty dan Kapusdalop Kodam VII/Wirabuana Letkol Budi Imam Santoso, kasus narkoba yang melibatkan aparat keamanan kembali muncul. Kali ini, pelaku utamanya Brigadir Supardi.

Anggota Propam Kepolisian Resort Sidrap tersebut kedapatan menguasai 3,4 kilogram sabu. Kapolres Sidrap AKBPAnggi Siregar, Jumat (8/4) menjelaskan sabu sebanyak itu didapati di dua tempat. Sabu seberaqt 3 kilogram ditemukan di rumah Supardi di Kecamatan Paleteang, Sidrap.

"Sementara 400 gram lainnya ditemukan di lemari kamarnya di SPN Batia Malassar, karena yang berangkutan sedang melaksanakan pendidikan. Sehingga totalnya 3,4 kilogram," terang Anggi.

Kabid Humas Polda Sulselbar, Frans Barung Mangera meyakini Brigadir Supardi ini merupakan anggota jaringan sindikat peredaran narkoba. "Itu bisa dilihat dari barang bukti yang ditemukan. Dengan jumlah sebanyak itu. Tidak mungkin dipakai sendiri. Hal ini sebenarnya memalukan buat instirusi Polri. Karena orang yang harusnya menjadi pengayom malah menguasai narkoba," tegas Frans Barung.

Sementara itu, untuk kasus Dandim 1408/BS Makassar, Kasdam VII/Wirabuana Brigadir Supartodi mengaku pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini. "Kami belum bisa menguraikan lebih jauh. Yang pasti kamiasih mengembangkan kasus ini dan mencari jaringannya. Karena kami fokus di situ," serunya.

BNN Provinsi Sulsel sendiri menjelaskan jika pihaknya baru mengirim barang bukti yang berupa cairan yang ditemukan di lokasi penggerebekan Dandim dan enanm temannya ke Jakarta.

Kepala BNN Provinsi Sulawesi Selatan, Brigjen Agus Budiman menjelaskan, jika pihaknya juga mencurigai jika mereka yang tertangkap itu menggunakan narkoba jenis baru berupa cairan, yang kini sudah mulai banyak digunakan di Jakarta.

"Pemeriksaannya harus detail, lantaran ada perbedaan hasi uji urine yang dilakukan antara Kesdam VII/Wirabuana dan BNNP Sulsel. Dari pihak TNI dikatakan semua positif, sementara beberapa waktu kemudian dilakukan tes oleh BNN, hasilnya yang positif hanya satu orang yang warga sipil bernama Aswar, 34," terang Agus Budiman. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya