Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SETELAH 20 tahun, Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara Bandung kini berubah fisik dan makin cantik.
Sejak enam bulan lalu, renovasi bandara dilakukan.
Terminal bandara diperluas dari 12 ribu meter persegi menjadi 17 ribu meter persegi.
"Untuk tahap pembangunan gedung baru luasnya 12 ribu meter. Gedung lama yang berakhir operasionalnya pada Selasa (29/3) memiliki luas 5.000 meter akan direnovasi," kata Manajer Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara, Dorma Manaru, di sela-sela pengoperasian perdana terminal baru Bandar Udara Husein Sastranegara, Rabu (6/4).
Hari pertama operasional, menurut Dorma, masih dalam tahap evaluasi, terutama pelayanan.
Semua infrastruktur akan dievaluasi.
Wajah baru Bandara Husein Sastranegara mengambil tema modern with traditional nuances airport.
Desain bangunan terinspirasi oleh arsitektur tradisional atap rumah khas Jawa Barat, yakni leuit (tempat menyimpan gabah), julang ngapak (rumah tradisional Sunda), dan kujang, senjata tradisional khas Jawa Barat.
Wajah baru yang didominasi warna biru itu memiliki kapasitas tampung sebanyak 3,4 juta penumpang per tahun.
Jumlah itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya 750 ribu penumpang per tahun.
Bangunan baru Bandara Husein Sastranegara akan difokuskan pada penerbangan domestik, sedangkan bangunan hasil pengembangan akan melayani penerbangan internasional.
Dorma berharap perubahan wajah Bandara Husein Sastranegara bisa menjadi contoh bagi bandara lain untuk mencapai target sebagai world class airport.
Keberadaan bandara itu juga mendukung destinasi Bandung yang menjadi salah satu tujuan wisatawan asal Singapura, Malaysia, dan Tiongkok.
Dinas Pariwisata Kota Bandung sudah siap untuk memaksimalkan promosi wisata di bandara.
Dari Surabaya, Airnav Indonesia akan mengalokasikan dana sebesar Rp2,2 triliun pada tahun ini untuk memodernisasi semua sistem komunikasi semua bandara komersial di Indonesia.
"Kita targetkan selama tiga tahun ini tuntas. Peralatan komunikasi di semua bandara sudah modern," kata Direktur Utama Airnav Indonesia, Bambang Tjahjono, seusai membuka Munas Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA), Rabu (6/4).
Nantinya, di setiap bandara akan dipasang VHF Omni Range.
"Namun, kami utamakan dahulu bandara yang didarati pesawat minimal 10 kali dalam sehari," tambah Bambang.
Airnav juga akan menyediakan instrument landing system di bandara-bandara Papua. (AM/FL/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved