Pangandaran Tambah Ruang Isolasi Untuk Pasien OTG Covid-19

PEMERINTAH Kabupaten Pangandaran kembali menyiapkan gedung sekolah untuk menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala. Penggunaan gedung sekolah sebagai tempat isolasi tersebut, untuk mengurangi pasien terkonfirmasi menjalani isolasi mandiri di rumah.

Pelaksana Harian (Plh) Bupati Pangandaran, Kusdiana mengatakan sekarang ini Pemkab sudah melakukan pengecekan ke sekolah yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri. Salah satunya berada di SDN 4 Babakan, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran. Lokasi itu akan disiapkan menjadi tempat karantina orang tanpa gejala (OTG).

"Sekarang para camat dan kepala desa harus menyiapkan ruang karantina khusus berada di wilayah seperti dulu lagi. Karena, pada awal pandemi Covid-19 terjadi memang selama itu telah menggunakan sekolah sebagai tempat isolasi terpusat untuk karantina pemudik yang baru pulang dari luar daerah sebelum kembali ke rumah. Kebijakan tersebut dilakukannya lantaran banyak warga Pangandaran kembali dari luar kota karena kehilangan pekerjaan," kata Kusdiana, Senin (8/2). 

a mengatakan, ke depan masing-masing desa harus menyiapkan minimal satu tempat isolasi terpusat dan membebaskan masing-masing desa untuk menggunakan gedung yang dinilai menjadi salah satu pilihan. Pemakaian sekolah sebagai tempat isolasi mandiri karena kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa di Pangandaran dilakukan secara daring dan luring. Pemkab Pangandaran juga telah menyiapkan puskesmas diperuntukan untuk merawat pasien positif covid-19.

"Kabupaten Pangandaran sekarang memiliki 15 puskesmas dan sembilan di antaranya itu sudah memiliki ruang rawat inap. Selama ini sudah disiapkan dua tempat tidur terutama untuk merawat pasien tanpa gejala. Namun, pasien yang bergejala sudah ada dua tempat yakni RSUD Pandega dan satunya lagi gedung SD di dekat rumah sakit," ujarnya.

baca juga: Bupati dan Wabup Pangandaran Sembuh Dari Covid-19

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat 826 orang, 483 orang dinyatakan sembuh, 19 orang mendapat perawatan, 305 orang isolasi mandiri dan 19 orang meninggal dunia. (OL-3)