Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang, Jawa Timur, menyatakan masih meneliti dentuman disertai getaran yang dirasakan warga di Malang Raya meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Asumsi sementara, dentuman itu bukan fenomena alam.
"Kalau dari BMKG, data seismik tidak menunjukkan adanya aktivitas dan anomali," tegas Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Malang, Jawa Timur, Linda Fitrotul, Rabu (3/2).
Linda menyatakan BMKG masih meneliti dentuman itu lantaran sensor seismik tidak menunjukkan adanya anomali aktivitas di dalam tanah berupa gempa bumi maupun aktivitas vulkanis gunung berapi. Bahkan, BMKG tidak melihat adanya tanda-tanda aktivitas alam di langit.
"Kondisinya normal-normal saja, tidak ada sensor, bahkan petir pun tidak terdeteksi pada jam tersebut," katanya.
Karena itu BMKG menganggap kejadian ini bukan fenomena alam meskipun dentuman serupa pernah terjadi di Bali dan Surabaya.Suara dentuman disertai getaran kini menggemparkan warga Malang Raya. Suara misterius itu membuat masyarakat penasaran. Pasalnya dentuman terdengar berkali-kali sampai Selasa (2/2) dini hari.
Kendati demikian, Linda mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan selama puncak musim hujan ini. Bencana hidrometeorologi bisa terjadi kapan pun mengingat tingginya intensitas curah hujan disertai angin kencang yang merata di semua daerah.
"Kalau cuaca Januari-Februari puncak musim hujan. Di selatan belahan bumi tekanannya rendah menyebabkan angin kencang dan hujan. Kecepatan angin 5 km per jam sampai 40 km per jam," ujarnya. (OL-13)
Baca Juga: Misteri Suara Dentuman di Malang Belum Terkuak
BMKG mengaitkan gempa terbaru di Bekasi dengan aktivitas Sesar Baribis—sumber gempa yang sama dengan gempa merusak Karawang, Jawa Barat, pada 1862
Para pengemudi kendaraan roda empat sebaiknya tetap berada di dalam mobil ketika terjadi gempa bumi dan dalam kondisi terjebak macet.
PAKAR kegempaan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Nana Sulaksana, mengatakan Jawa Barat (Jabar) memiliki banyak sesar aktif di berbagai wilayahnya.
PEMERINTAH memperingatkan ancaman potensi gempa bumi dari Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer di bagian utara Kota Bandung.
DIREKTUR Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi di sekitar sesar aktif.
PADA Rabu (20/8) malam, wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diguncang gempa bumi bermagnituo 4,9.
Sementara itu, bibit siklon tropis 93W di timur Filipina berpotensi persisten dengan arah gerak ke barat laut, membawa dampak di wilayah timur Indonesia.
Setelah diterpa hujan dengan cukup intens pada Senin (25/8), DKI Jakarta pada Selasa, 26 Agustus 2025, akan memiliki cuaca yang bersahabat.
BMKG mengaitkan gempa terbaru di Bekasi dengan aktivitas Sesar Baribis—sumber gempa yang sama dengan gempa merusak Karawang, Jawa Barat, pada 1862
Bibit Siklon Tropis 93W terpantau di perairan timur Filipina. Sementara itu, Siklon Tropis Kajiki terlihat di Laut Cina Selatan, sebelah timur laut Vietnam
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 25 Agustus 2025.
BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem. Berikut prakiraan cuaca di sejumlah daerah, Minggu, 24 Agustus 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved