Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Akibat hujan yang berkepanjangan, tanah longsor dan pohon tumbang terus terjadi di wilayah Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (23/1).
Seperti tanah longsor terjadi di Banjar Dajan Peken, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi. Longsor ini berdampak pada jebolnya pondasi rumah toko (ruko) milik Made Suarta. Pondasi bangunan yang jebol sepanjang 20 meter dengan tinggi 5 meter dengan kerugian masih dihitung.
Baca Juga: Hujan Deras Picu Tanah Longsor di Badung
Sementara itu di lokasi berbeda, tepatnya di Jalan Darmawarngsa 108 Z, Desa Kampial, Kuta Selatan terjadi pohon jenis Santen milik Homer Antara tumbang yang menimpa atap rumah warga, sekitar pukul 13.40 Wita. Akibat kejadian itu, atap rumah yang tertimpa 2x3 meter, dengan kerugian ditaksir Rp2 juta.
Atas kejadian tersebut, Tim Reaksi Cepat BPBD Badung sudah melakukan pendataan dan kaji cepat di masing-masing lokasi. "Penanganan pohon tumbang tadi pukul 14.30 Wita sekitar satu jam," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, Bali, Ni Nyoman Ermy Setiari. (RS/OL-10)
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Pemkab Tasikmalaya sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari mulai Senin (30/6) hingga Minggu (14/7) di Kecamatan Taraju dan Kecamatan Salawu.
Akibat bencana, satu warga ditemukan meninggal dan dua orang masih dalam pencarian.
Peristiwa pada Minggu (29/6) sekitar pukul 15.00 WIB itu mengakibatkan dua orang petani bernama Acu, 60, dan Amin, 50, warga Ciomas, masih tertimbun.
“Tim gabungan sudah menyingkirkan semua material yang menutup jalan di Ampelgading. Kini sudah dibuka kembali,”
Ekskavator juga diturunkan lantaran tanah yang menimbun jalan cukup dalam hingga tiang kabel roboh
Camat Salawu, Nandang Haryana mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak malam hingga pagi menyebabkan tebing setinggi 20 meter longsor menutup jalan alternatif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved