Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BENCANA alam yang melanda Indonesia selama 2020 telah merusak lebih dari 42 ribu rumah warga.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 31 Desember 2020, pukul 15.00 WIB, mencatat sebanyak 42.762 rumah rusak dengan kategori berbeda. Sebanyak 26.196 rumah rusak ringan (RR), 10.394 rusak berat (RB), dan 6.172 rusak sedang (RS). Selain itu, juga tercatat sebanyak 836.291 rumah terendam banjir.
“Kerusakan rumah warga tersebut diakibatkan beberapa jenis bencana, seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, gempa bumi, dan gelombang pasang atau abrasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, kemarin.
Berikut ini perincian kerusakan rumah akibat banjir sebanyak 24 ribu unit (RB 7.755 unit, RS 3.505, dan RR 12.740). Kerusakan rumah akibat angin puting beliung sebanyak 15 ribu unit (RB 1.877 unit, RS 1.823, dan RR 11.300). Sementara itu, tanah longsor sebanyak 1.681 unit (RB 444 unit, RS 343, dan RR 894).
“Rumah rusak akibat gelombang pasang atau abrasi mencapai 154 unit dengan perincian RB 76 unit, RS 9, dan RR 69,” lanjut Raditya.
Raditya menambahkan, bencana geologi juga berdampak pada kerusakan rumah, yaitu kejadian gempa dengan magnitudo berbeda. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 11 gempa merusak pada 2020.
Sejumlah gempa tersebut mengguncang Simeulue, Seram, Sukabumi, Tapanuli Selatan, Sabang, Maluku Utara, Bengkulu, Talaud, Pangandaran, Mamuju Tengah, dan Brebes-Kuningan.
“Data kerusakan rumah akibat gempa mencapai 1.926 unit dengan rincian RB 241 unit, RS 492, dan RR 1.193,” ujar Raditya.
Adapun jumlah kerusakan akibat bencana sepanjang 2020 pada infrastruktur fasilitas publik sebanyak 1.542 unit. Kerusakan mencakup fasilitas peribadatan 727 unit, fasilitas pendidikan 672, jembatan 442, fasilitas kesehatan 143, dan fasilitas perkantoran 134.
Jumlah bencana sepanjang 2020 mencapai 2.946 kejadian, dengan rincian bencana alam sebanyak 2.945 dan bencana nonalam atau pandemi covid-19 sebanyak satu.
Sementara itu, BMKG kemarin mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia hingga besok.
“Terdapat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan 5-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat dayabarat laut dengan kecepatan 4-25 knot,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangannya, kemarin. (Fer/Ata/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved