Empat Orang Reaktif Covid-19 Kabur Dari Tempat Karantina

EMPAT warga yang dikarantina oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka, NTT memilih kabur dari tempat karantina dengan memanjat pagar besi, Kamis (31/12). Lokasi tempat karantina berada di belakang Roxy Swalayan, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka. Usai memanjat pagar besi dengan ketinggian tiga meter, empat orang terdiri dari tiga pria dan satu perempuan asal Kecamatan Hewokloang langsung kabur menggunakan ojek. 

Berdasarkan penuturan salah satu petugas jaga di rumah karantina yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa sebelum empat orang itu kabur, ada seorang ibu yang menjalani karantina mengaku rindu keluarga di rumah.

"Selama dikarantina, itu ibu mengeluh dan merindukan anaknya di rumah. Saya juga kaget, dengar ibu itu kabur," ujarnya.

Warga yang melihat aksi tersebut membiarkannya karena takut tertular, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus membenarkan peristiwa kaburnya empat warga karantina itu. Petrus telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk segera mencari dan menjemput empat warga yang menjalani karantina setelah kontak erat dengan pasien covid-19.

"Saya sudah koordinasikan agar turun jemput paksa mereka tanpa negosiasi.Kita akan cari dan jemput mereka dengan mobil ambulans covid-19," tandas dia.

baca juga: Sudah Sepekan Klaten masih di Zona Merah

Empat warga yang dikarantina itu telah menjalani masa karantina selama delapan hari. Setelah kontak dengan pasien covid-19, keempatnya menjalani rapid test dan hasilnya reaktif. Kemudian dilakukan swab test dan sampelnya sudah dikirim ke Kupang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Petugas kita saat ini sedang mencari empat warga yang kabur itu. Kalau sudah dapat kita infokan kepada teman-teman media nantinya," pungkasnya. (OL-3)