Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
TIM Badan Narkotika Nasional (BNN) Binjai, Sumatra Utara, melakukan tes urine mendadak kepada seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Binjai, termasuk Wali Kota Binjai, Idaham.
Pelaksanaan tes urine dilakukan setelah acara minum kopi FKPD Binjai di ruang VIP B138 Kantor Polres Binjai, Selasa (29/3).
“Yang hadir di sini tidak ada yang tahu. Makanya langsung kita lakukan tes urine mendadak,” kata Kepala BNN Kota Binjai, AKBP Safwan Khayat.
Wali Kota Binjai Idaham, seusai menjalani tes urine, menyatakan setuju dengan pelaksanaan tes meskipun mendadak. “Ini komitmen untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa kami juga dites urine dan bebas narkoba,” tegasnya.
Di Yogyakarta, Tim Keamanan LP Kelas II A juga menggelar tes urine dan penggeledahan, kemarin. Hasilnya, tiga penjaga LP Wirogunan positif menggunakan narkoba. “Selain itu, ratusan pil koplo dan senjata tajam serta telepon seluler ditemukan di LP,” kata Kepala LP Kelas II A, Zaenal Arifin.
Sebaliknya, di Banyumas, Jawa Tengah, BNN setempat belum memiliki alat tes urine. Oleh karena itu, untuk melakukan razia dan tes urine, mereka masih mengalami kendala. Penyebabnya, BNN Banyumas baru terbentuk pada Januari lalu.
Kepala BNN Banyumas Aziz Nurwanto mengungkapkan salah satu kendalanya ialah tidak memiliki alat tes urine. “Alat tersebut tidak murah sehingga membutuhkan waktu. Secara bertahap. Kami akan melengkapinya.”
Maraknya peredaran narkoba di Indonesia sudah menunjukkan tingkatan yang membahayakan. Di Kota Tegal, Jawa Tengah, misalnya, saat ini masuk peringkat kelima peredaran narkoba dari 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah. “Jaringan peredaran narkoba sudah menggurita. Korban sudah merambah di berbagai kalangan, khususnya generasi muda, “ ujar Wali Kota Tegal, Siti Masitha Soeparno.
Sementara itu, di Bali, pemprov setempat mendukung sepenuhnya bila TNI ikut dilibatkan dalam pemberantasan narkoba.(PS/AU/LD/JI/OL/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved