Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Program We Love Bali, Pancarkan Kemegahan Puri Ubud

Mediaindonesia.com
06/12/2020 21:01
Program We Love Bali, Pancarkan Kemegahan Puri Ubud
Sejumlah media beruntung bisa melihat lebih dekat dan mendapat penjelasan utuh Istana Puri Saren Ubud di Bali.(Ist)


BAGI wisatawan yang tengah berlibur di Bali, salah satu kawasan yang tak boleh lupa dikunjungi ialah Ubud. Tempat ini menawarkan beragam destinasi wisata yang sangat menarik. Salah satunya Puri Ubud. 

Puri Ubud bernama lengkap Istana Puri Saren Ubud. Keberadaannya menjadi daya tarik destinasi wisata sejarah sekaligus budaya yang diminati wisatawan. Apalagi, istana ini merupakan sisa-sisa peninggalan budaya leluhur di Bali yang masih terjaga dengan apik. Tidak ketinggalan, detail bangunan pun masih bisa disaksikan secara langsung.

Istana Puri Saren Ubud merupakan istana yang menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Ubud yang berkuasa pada masanya. Keberadaan Istana Puri Saren Ubud masih sangat terjaga dengan baik serupa bentuk aslinya. Ciri khas bangunan tradisional Bali dengan desain yang dipenuhi ornamen ukir khas Bali dapat dijumpai di lokasi ini.

Anda yang menyukai wisata budaya dan sejarah, harus memasukkan Istana Puri Saren Ubud dalam daftar kunjungan saat berada di Bali. Apalagi lokasinya sangat strategis, yakni berada di Pusat Kota Ubud dan di jalan raya utama, sehingga senantiasa ramai oleh kunjungan wisatawan. Lokasi tepatnya berada di seberang Pasar Seni Ubud. Dari Denpasar dapat ditempuh dalam 45 menit perjalanan dengan berkendara.

Memasuki gapura paduraksa Istana Puri Saren, wisatawan akan merasakan kemegahan dinding tembok bangunan yang terbuat dari batu bata merah setebal 1 meter ini. Berbagai ukiran dan relief menjadi ornamen yang menghiasi setiap dinding puri.

Patung-patung yang berdiri kokoh mengapit setiap pintu masuk, menambah kesan artistik. Pintu-pintu yang terbuat dari kayu juga nampak unik dengan cat warna keemasan yang melapisi setiap ukiran tradisional yang terukir di atasnya. Pengunjung dapat bersantai sejenak di bale-bale yang telah disediakan sembari menikmati keindahan bangunan Istana Puri Saren Ubud.

Istana Puri Saren Ubud dibangun oleh Tjokorda Ida Putu Kandel yang memerintah pada 1800-1823 M. Itulah mengapa Istana Puri Saren Ubud merupakan bangunan peninggalan kuno dan sebagai istana yang memiliki sejarah dengan daya tarik tersendiri.

Selain memiliki bangunan dengan desain tradisional disertai kemegahan dinding-dinding temboknya, Istana Puri Saren Ubud juga menyimpan koleksi benda-benda yang bernilai seni tinggi. Berbagai perabotan yang ada didalamnya menyimpan kenangan sejarah peninggalan kerajaan Ubud.

Sejumlah media beruntung bisa melihat lebih dekat dan mendapat penjelasan utuh Istana Puri Saren Ubud. Pada Minggu (6/12) sebanyak 25 media cetak, online, dan elektronik difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengikuti program farmtrip 'We Love Bali'. 

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, menuturkan, program 'We Love Bali' dirancang dalam kerangka pemulihan pariwisata di Pulau Dewata. 

Sebagaimana diberitakan, pandemi covid-19 meruntuhkan pariwisata di Pulau Seribu Pura. Sebagai penyumbang devisa terbesar untuk sektor pariwisata, Bali tak kuasa menahan hantaman laju virus korona baru yang mematika.

"Memasuki era adaptasi kebiasaan baru, Kemenparekraf/Baparekraf berupaya membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali yang terdampak covid-19 melalui program 'We Love Bali' ini," kata Rizki, sapaan akran Rizki.

Tak sekadar melakukan promosi destinasi wisata, program itu juga dirancang sebagai bentuk implementasi protokol kesehatan berbasis cleanliness, health, safety and enviroment friendly (CHSE). 

"Program 'We Love Bali' merupakan implementasi penerapan CHSE. Program ini direalisasikan sebagai bentuk dukungan kepada para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk hotel, usaha perjalanan wisata, usaha transportasi, pemandu wisata, restoran, daerah tujuan wisata, UMKM, dan lain sebagainya," tutur Kiki.

Bukan tanpa sebab hal itu dilakukan, pandemi telah mengubah pola perjalanan dan permintaan wisatawan saat mengunjungi destinasi wisata.

"Bukan hanya atraksi, aksesibilitas dan amenitas saja, tapi standar CHSE menjadi kebutuhan baru dan sangat penting sebagai pedoman bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan ke suatu destinasi wisata," ungkapnya.

Istana Puri Saren Ubud menjadi salah satu destinasi yang juga disentuh oleh program CHSE dan dipromosikan melalui program ini.

"Jadi, wisatawan tak perlu ragu dalam melakukan perjalanan wisata ke Pulau Bali karena sudah berbasis protokol CHSE. Salah satunya bisa terlihat di Puri Ubud dan Pasar Seni Ubud ini. Bagaimana setiap pengunjung diwajibkan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan diimplementasikan dengan sangat baik sehingga terhindar dari paparan covid-19," tutur Rizki. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik