Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Disiplin, supaya Periuk Nasi Terisi

Akhmad Safuan
22/11/2020 03:45
Disiplin, supaya Periuk Nasi Terisi
Protokol Kesehatan untuk Kawasan Wisata.(WisataSumber: Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRCSyarat)

OBJEK wisata Karimunjawa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai menggeliat. Disiplin warga dan pengunjung untuk menerapkan protokol kesehatan, membuat kawasan itu dibuka lebih lebar secara bertahap.

Sampai kemarin, belum ada kasus covid-19 di antara 10 ribu jiwa penduduk yang tinggal di 22 pulau di gugusan kepulauan itu. Namun, warga tetap dengan ketat menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak secara ketat).

Penutupan kawasan ini sejak Maret lalu memang membuat banyak warga kehilangan pendapatan. Karena itu, setelah sebulan lagi dibuka lagi, warga tidak mau teledor.

Kepala Dinas Pariwisata Jepara Zamroni Lestiaza di tengah pandemi, mengatakan pihaknya berani meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Taman Nasional Karimunjawa. Pasalnya, warga setempat secara ketat menerapkan protokol kesehatan sehingga daerah itu tetap menjadi zona hijau.

“Saat dibuka kembali satu bulan lalu, kami hanya berani mengizinkan 100 pengujung per pekan. Secara bertahap jumlahnya ditingkatkan karena protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat, hingga sekarang dalam sepekan diperbolehkan sampai 300 pengunjung,” tandasnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Jepara, Muhammad Ali, mengakui warga Karimunjawa patuh mengikuti protokol kesehatan. “Daerah itu sejak awal pandemi selalu zero kasus. Sebulan lalu, ketika wisata dibuka, mereka tetap disiplin.”

Ia juga sepakat dengan kebijakan pembukaan objek wisata secara bertahap. “Pengelola objek wisata Karimunjawa juga menerapkan protokol kesehatan untuk pengunjung secara ketat.”

Simulasi pilkada

Selain di lokasi objek wisata, protokol kesehatan juga menjadi perhatian di arena pilkada. Sebagai langkah antisipasi, Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, lebih dulu melakukan simulasi, kemarin.

Mereka mencobanya di tempat pemungutan suara Kampung Tugu, Ca­ringin Wetan, Kecamatan Caringin. Jika dibandingkan dengan penghitungan soal waktu, evaluasi penerapan protokol kesehatan lebih mengemuka.

“Kami memberlakukan garis pembatas sehingga warga bisa menjaga jarak. Selain itu, wajib pakai masker dan disediakan tempat mencuci ta­ngan di TPS,” kata Ketua KPUD Ferry Gustaman.

Petugas TPS juga dilengkapi dengan alat pelindung diri. “Saya senang karena pada saat pemilihan nanti juga dilakukan pengecekan suhu tubuh pemilih yang datang ke TPS,” ujar Pjs Bupati Raden Gani Muhammad yang datang ke lokasi.

Di Kalimantan Tengah, simulasi pemungutan suara pemilihan gubernur mendapat perhatian Polresta Palangka Raya. Sejumlah petugas melakukan pengawasan di lokasi simulasi di Stadion Sanaman Mantikei, Palangka Raya.

“Kami bertugas mengamankan jalan pemilihan. Lebih dari itu, kami akan mengawal jalannya protokol kesehatan di TPS,” papar Kapolresta Komisaris Besar Dwi Tunggal Jaladri.

Simulasi di Denpasar, Bali, juga berjalan lancar. “Pada saat pencoblosan nanti, kami menerapkan empat langkah untuk mengamankan warga di masa pandemi. Selain masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, warga juga wajib lolos dari alat pengukur suhu tubuh,” jelas Ketua KPUD I Wayan Arsa Jaya. (BB/SS/RS/BK/LD/OL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya