Aliran Adem Hatie Berkembang Pesat di Temanggung

Tosiani
27/10/2020 10:56
Aliran Adem Hatie Berkembang Pesat di Temanggung
Sanggar pemujaan milik aliran kepercayaan Adem Hatie di tepi hutan kota Gumuk Lintang, Temanggung, Jawa Tengah.(MI/Tosiani)

HARUM aroma dupa menyebar dari ujung kawasan hutan kota Gumuk Lintang di Temanggung, Jawa Tengah, hingga seberang jalan pada Senin (27/10), petang. Makin lama aromanya makin kuat. Di sisi hutan, pada lahan seluas sekitar 300 meter persegi berbentuk segitiga, berdiri bangunan pemujaan terbuat dari kayu seluas 3x3 meter persegi, dengan ukiran-ukiran khas Jepara.

Pada sisi kanan dan kiri bangunan terpampang tulisan 'Adem Hatie' dengan bahasa Jawa dan huruf Tiongkok. Tepat di atas pintu tertera tulisan 'Tan Tek Sioe, Adem Hatie', sebagai penanda bahwa bangunan tersebut merupakan Sanggar Pemujaan untuk aliran kepercayaan Adem Hatie Temanggung.

"Tulisan huruf Jawa dan Tiongkok di sisi kanan dan kiri pintu menandai akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa dari para anggota sanggar. Orang Jawa
dan Tionghoa membaur dan bergaul dengan baik di sini," tutur Dani,48, salah seorang anggota sekte Adem Hatie.

Di beberapa sudut luar bangunan terdapat dupa yang masih menyala. Sedikit asap dengan bau yang lebih kuat menyeruak dari dalam ruangan, melalui sedikit pintu yang terbuka. Kiranya dari sinilah asal munculnya aroma harum yang menyebar seantero hutan hingga tepi jalan raya.

Kendati berada tak jauh dari jalan raya, area sanggar ini tidak terlihat dari jalan. Rimbunan pohon menutupinya sehingga lokasi ini nampak menempel erat pada area hutan. Padahal lokasinya terpisah, berdiri sendiri dan milik perseorangan, atau bukan bagian dari hutan kota. Seorang anggota bernama Heri,65, tinggal di lokasi ini pada bangunan kayu yang terpisah dari area pemujaan. Ia bertugas menjaga sanggar.

Aliran Adem Hatie memiliki ratusan anggota di Temanggung. Kendati para anggotanya berasal dari berbagai agama, namun sekte Adem Hatie ini bukanlah agama. Semua anggota memuja Dewa Tan Tik Sioe atau kerap disebut 'Romo Murti'. Dewa ini lebih akrab disapa Kong Cho Tan Tik Sioe. Sekte Adem Hatie berpusat di Sumber Agung, wilayah Tulung Agung, Jawa Timur.

Adapun bangunan sanggar, dijelaskan Joko, anggota lainnya asal Temanggung berdiri sekitar tahun 2002. Pemilik tanah dan bangunan sanggar diketahui berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Namun anggota sekte terus berdatangan dari berbagai daerah. Antara lain dari Semarang, Surabaya, dan Temanggung.

"Kami datang ke sini waktunya tidak tentu, jadi tidak bersamaan. Ada yang datang untuk sembahyang, ada yang cuma duduk-duduk, ngobrol, sharing pengalaman. Yang penting datang ke sini harus sopan," ujar Joko.

baca juga: Amenitas Pariwisata Wajib Antisipasi Risiko Penyebaran Covid-19

Agung,39, anggota asal Temanggung menjelaskan sanggar ini bukan tempat untuk meminta kekayaan. Para anggota datang ke sanggar untuk meneladani laku suci Kong Cho Tan Tik Sioe dan memujanya. Kong Cho mengajarkan agar orang lebih sabar ikhlas, tabah dan tawakal dalam menjalani hidup.

"Kita diingatkan untuk tidak hidup semaunya sendiri. Manusia harus sadar dan berhati-hati. Kita sama-sama belajar adem hati di sini. Kita meditasi, puasa, mengingat yang kuasa, dan mengendalikan hawa nafsu," katanya.

Sementara Sungkono,49 mengaku sengaja datang dari Semarang sejak sehari sebelumnya. Ia khusus datang untuk bersembahyang di sanggar pemujaan tersebut. Selama ini ia memang sering datang berkunjung. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
  • Promosi dan Riset

    09/3/2024 13:25

    PENELITI Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Delima Hasri Azahari mengungkapkan konsumsi kopi spesial di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan kopi komersial.

  • Dua Sisi Kenaikan Harga Kopi

    09/3/2024 13:25

    Petani diharapkan tidak terbuai dengan harga beli yang mahal. Harus bersiap guna mencukupi permintaan pada masa cuaca ekstrem yang bisa menurunkan kualitas dan produktivitas tanaman.

  • Pandemi Juga Berdampak Pada Penjualan Bendera

    14/8/2017 17:12

    Pedagang bendera dari Jawa Barat setiap Agustus selalu datang ke Temanggung untuk menjual dagangannya untuk menyambut HUT RI. Namun sejak pandemi penjualan bendera turun drastis.

  • Politik Uang Jadi Kerawanan Tertinggi Jelang Pilkada 2024

    10/12/2016 01:06

    PRAKTIK money politic atau politik uang disinyalir merupakan kerawanan tinggi yang marak terjadi pada Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

  • DPT Pilkada Temanggung Ditetapkan 620.026

    10/12/2016 01:06

    Jumlah DPT masuk dalam Pilkada 2024 yang tersebar di 1.306 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

  • KPU Temanggung Terima 636.182 Lembar Surat Suara Pilgub Jateng

    10/12/2016 01:06

    KOMISI pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah telah menerima 636.182 lembar surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah tahun 2024.