Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Kebakaran Melanda 310 Hektare Lahan

16/3/2016 01:00
Kebakaran Melanda 310 Hektare Lahan
(ANTARA/Rony Muharrman)

SEKITAR 310 hektare hutan dan lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, masih terbakar. Kebakaran berpotensi merembet ke permukiman warga.

Kepala Bidang Pencegahan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Dae-rah Riau, Mitra Adhimukti, mengatakan kebakaran hebat itu melanda lima desa. “Kebakaran terbesar terjadi di Desa Mekar Sari, Kecamatan Merbau, seluas 150 ha; Desa Semukut, Pulau Merbau, seluas 70 ha; Desa Kayu Ara, Rangsang Pesisir, seluas 50 ha, Desa Tanjung Medang, Rangsang, seluas 40 ha; dan Desa Alahair, Kecamatan Tebing Tinggi seluas 0,25 ha.”

Setelah status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan ditetapkan sepekan lalu, tim gabungan TNI, Polri, BPBD, perusahaan, dan masyarakat terus berusaha memadamkan api. Namun, cuaca yang panas dan angin yang cukup kencang ditambah keterbatasan peralatan menjadi kendala.

“Minimnya sumber air di sekitar lokasi juga menjadi penghambat pemadaman,” tambah Mitra. Ia menambahkan, BPBD Kepulauan Me-ranti sudah meminta bantuan kepada BPBD Riau untuk dapat mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang kian meluas. Upaya pemadaman yang mereka lakukan lewat jalur darat terkendala, sedangkan dari udara hanya bisa dilakukan satu helikopter bantuan perusahaan perkebunan.

Masih di Pekanbaru, Komandan Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakar-an Lahan dan Hutan Provinsi Riau, Brigjen TNI Nurendi, mengatakan pihaknya fokus memadamkan api di empat wilayah yang tersebar di pesisir utara Riau, yakni Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, dan Meranti. “Kebakaran lahan dikhawatirkan menimbulkan kabut asap, terutama di wilayah pesisir Riau.”

Komandan Korem 031/Wirabima itu menambahkan, sampai kemarin BMKG melaporkan kebakaran lahan dan hutan belum menimbulkan kabut asap yang mengganggu kualitas udara. “Kami sudah mengerahkan 400 prajurit TNI ke sejumlah titik api. Jumlah ini masih mencukupi untuk menangani kebakaran lahan dan hutan.”

Di Sumatra Selatan, BPBD Musi Banyuasin mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan dengan membangun posko di sejumlah desa yang dinilai rawan. Sekitar 90% desa di kabupaten itu masuk kawasan hutan produksi.

“Dengan adanya posko di setiap desa, kebakaran lahan dan hutan diharapkan dapat dicegah. Kami juga berharap masyarakat desa menjaga lahan pertanian dan perkebunan mereka sehingga tidak terjadi kebakaran yang meluas ke hutan produksi,” papar Plt Bupati Musi Banyuasin, Beni Hernedi. (RK/DW/Ant/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya