TUJUH kecamatan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, memiliki pantai dan destinasi wisata alam yang indah. Sayang, jalan yang buruk dan listrik PLN yang belum masuk membuat potensi itu hanya dinikmati warga lokal.
Tahun lalu, Gubernur Viktor Laiskodat menggulirkan dana pembangunan jalan sebesar Rp50 miliar untuk membuka keterisolasian ketujuh kecamatan itu. Kemarin, ia datang dan merasakan jalan baru itu.
“Setelah jalan beres, pertanian, perkebunan, peternakan, dan pariwisata harus disiapkan dengan baik. Pasti akan banyak orang datang ke sini karena punya pantai dan destinasi wisata yang indah,” ujarnya.
Ketujuh kecamatan yang akhirnya tersambungkan dengan dunia luar itu ialah Tabundung, Pinu Pahar Karera, Paberiwai, Ngadu Ngala, Matawai Lapawu, dan Mahu. Pada 2016, tujuh kecamatan itu pernah diusulkan untuk menjadi Kabupaten Sumba Selatan, terpisah dari Kabupaten Sumba Timur, namun belum disetujui.
“Viktor adalah gubernur pertama yang membangun jalan di Sumba Selatan. Dari dulu, kami belum pernah merasakan,” kata Umbu Raja, tokoh muda di daerah itu.
Panasnya Pulau Sumba juga membuat Laiskodat berencana menggulirkan megaproyek energi listrik tenaga surya. “Cuaca panas di Sumba terbaik di Indonesia. Ini potensi energi baru terbarukan yang besar.”
Di Sulawesi Selatan, Gubernur Nurdin Abdullah mendapat hadiah dengan selesainya pembangunan tol layang Pettarani di Kota Makassar. Target pembangunan rampung Februari, namun molor dan baru tuntas bulan ini.
“Oktober, tol ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo bersama dimulainya sejumlah proyek pembangunan di Sulsel,” ujarnya.
Tol Layang Makassar itu panjangnya 4,3 kilometer. Pembangunannya melibatkan 2.500 pekerja. (PO/FB/LN/N-3)