Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PANTAI Pangandaran, Jawa Barat, menjadi tempat peristirahatan terakhir kapal FV (fishing vessel) Viking Lagos.
Akan tetapi, kapal berbobot 1.322 gross tonange (GT) yang diledakkan, kemarin, tidak ditenggelamkan seluruhnya ke dasar lautan.
Karena, bangkai kapal itu akan menjadi simbol peringatan dan perlawanan terhadap pelaku penangkapan ikan ilegal atau illegal fishing.
"Kapal FV Viking akan ditenggelamkan separuh badan di Pengandaran untuk jadi monumen melawan illegal fishing," kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam akun twitter-nya, Senin (14/3).
Apalagi, kapal itu sudah diburu bertahun-tahun oleh 13 negara.
'13 negara bertahun2 memburu FV Viking, kapal pencuri ikan lintas negara. Indonesia berhasil menangkapnya -Jkw', tulis Jokowi.
Sebelum diledakkan, kapal ditabrakkan ke karang di kawasan Cagar Alam Pantai Barat Pangandaran.
Setelah karam di karang, sejumlah bagian kapal dibolongi dengan bom agar air laut bisa memasuki badan kapal dan agak tenggelam.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik turut menyaksikan detik-detik kapal itu ditabrakkan ke karang hingga akhirnya badan kapal itu dibom.
"Kita perlu monumen keberhasilan dan deterrence effect (efek jera). Mungkin bisa bebas di dunia lain, tapi kalau di laut kita, urusannya seperti ini," kata Susi.
Menurut Susi, kapal FV Viking Lagos dijadikan monumen karena Indonesia akan tetap melakukan pemberantasan illegal fishing terutama untuk kedaulatan berkelanjutan dan kesejahteraan nelayan Indonesia.
"Kapal ini akan dijadikan monumen dan tidak akan dirusak, tetapi dikandaskan di dekat cagar alam agar nelayan dan pengunjung bisa melihat penanganan kapal pencuri berada di lokasi itu," ujarnya.
Susi mengapresiasi TNI-AL yang berhasil menangkap banyak kapal asing dari Jepang.
Hanya saja, pelaku kejahatan di laut juga mulai mengubah modus.
"Banyak kapal eks Taiwan dan Korea masih berkeliaran mengggunakan bendera Indonesia," ungkapnya.
Indonesia, sambung Susi, akan mengintensifkan kerja sama dengan berbagai negara untuk mengungkap modus operandi dan pemilik kapal FV Viking yang sebenarnya.
"Dukungan dan kerja sama dari Singapura dan Thailand yang sering disinggahi FV Viking merupakan hal yang sangat penting untuk mengungkap pemilik FV Viking yang sebenarnya," tegasnya. (AD/DY/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved