Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
BANJIR besar yang melanda Kabupaten Bandung, Jawa Barat, hingga Senin (14/3) masih belum menunjukkan akan surut. Hingga kini, ribuan rumah masih terendam banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Citarum.
Banjir yang terjadi di tiga kecamatan yaitu Dayeuhkolot, Bale Endah, dan Bojongsoang tersebut juga menyebabkan, sedikitnya 26 ribu warga mengungsi di beberapa tititk pengungsian.
Besar dan luasnya area banjir menyebabkan titik-titik pengungsian tidak terkontrol oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung. Akibatnya menyulitkan koordinasi bantuan untuk korban banjir.
"Besarnya banjir mengakibatkan warga sulit untuk dikontrol. Padahal kami sudah mengarahkan ke posko-posko pengungsian yang sudah kita petakan" ujar Tata, kepala harian BPBD kabupaten Bandung.
Namun, Tata tidak menyalahkan warga yang mendirikan tenda tenda mandiri atau tempat pengungsian diluar yang sudah dikondisikan. "Mungkin para warga ingin tempat pengungsian yang tidak begitu jauh dari rumahnya, sehingga sewaktu waktu bisa kembali ke rumah jika air sudah mulai surut" tambahnya.
Hal tersebut dibenarkan, Sulaeman, pengungsi yang mendirikan tenda swadaya bersama dengan puluhan warga lainnya. Warga Desa Parung Halang, Rt 009, RW 12 kecamatan Bale Endah membenarkan dirinya bersama warga lain sengaja mendirikan tenda di sebuah hamparan tanah yang cukup tinggi yang tidak jauh dari rumahnya.
Posko yang didirikan hanya berjarak 200 meter dari lokasi banjir rumahnya dianggap lebih layak daripada harus ikut ketempat pengungsian yang letaknya jauh dari rumahnya.
"Di sini kita masih bisa mengontrol rumah dan menjaga harta benda yang ada dirumah setiap saat, kalau ke tempat penampungan, jaraknya jauh dan disana lebih berdesak desakan." ujarnya.
Saat ini, ketinggian air masih bervariasi di beberapa tempat. Yang terdalam di Kampung Andir dan Cieundeung kecamatan. Baleendah yang mencapai ketinggian 2 meter. Sedangkan di Desa Bojongkoneng, air sedalam 30 centimeter masih menggenangi rumah rumah warga. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved