Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KANTOR Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau mengirimkan satuan tugas kapal patroli ke Aceh dan Sumatra Utara menyusul eskalasi penyelundupan di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Pengiriman satgas itu dilakukan guna mengamankan jalur perbatasan yang kerap menjadi lokasi kejahatan di laut.
"Karena sumber daya manusia yang ada pada Kanwil DJBC Khusus Kepri memiliki kemampuan teknis dan pengalaman, kami mengirimkan satuan tugas ke dua daerah tersebut. Hasilnya tidak sia-sia. Ini terbukti dari digagalkannya aksi penyelundupan pakaian bekas asal Malaysia ke Indonesia dari jalur laut," kata Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil Ditjen BC Khusus Kepri R Evy Suhartantyo di Tanjungpinang, Minggu (13/3).
Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri di Tanjung Balai Karimun Parjiya menambahkan, tindakan mengirimkan satuan tugas terlatih dilakukan guna mengantisipasi penyelundupan ataupun tindak kejahatan lainnya serta memberikan asistensi kepada daerah-daerah guna mengamankan teritorial perbatasan yang semakin meningkat.
"Agenda pada 2016, kami tetap meningkatkan kinerja dengan memberikan pelatihan khusus kepada para petugas. Panjangnya pengalaman dalam menghadapi penyelundupan di Selat Malaka dan Selat Singapura menjadi referensi kami guna mengamankan aset negara," katanya.
Melawan petugas
Evy menjelaskan, operasi beberapa kali berlangsung tidak mulus. Seperti dalam penangkapan penyelundupan pakaian bekas dari KM Tuah Bersama dengan nomor lambung GT 28 No1108/PPb asal Malaysia.
Aksi itu digagalkan petugas yang menaiki kapal patroli BC 1508 pada Minggu (6/3).
Ketika akan menggiring kapal hasil tangkapan itu, secara mendadak datang 5 unit boat yang berpenumpang sekitar 34 orang menghadang kapal.
Para penghadang itu bersenjata bom molotov, parang panjang, dan tombak.
Karena mendapat perlawanan, petugas BC 1508 meminta bantuan ke kapal BC 20004 yang merupakan satuan tugas terlatih dari DJBC Khusus Kepri yang berada tidak jauh dari lokasi.
Akan tetapi, ketika kapal BC 20004 tiba di lokasi, keadaan justru memanas.
Orang-orang yang diduga preman bayaran melawan secara fisik kepada petugas.
Sejumlah personel patroli terluka oleh aksi para preman itu.
Petugas BC 20004 yang tak mau kehilangan tangkapannya langsung memberikan tembakan peringatan ke udara berulang kali.
Hingga akhirnya kapal patroli BC 1508 dan BC 20004 berhasil melumpuhkan para penghadang itu.
"Ke-34 orang preman bayaran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kapal BC 20004," kata Evy.
Ketika kapal hasil tangkapan diperiksa petugas, didapati pakaian bekas sebanyak kurang lebih 300 bal.
Selain itu, sambung dia, saat keributan salah seorang anak buah kapal (ABK) KM Tuah Bersama terlihat mengambil bungkusan dan membuangnya ke laut.
"Diduga, bungkusan tersebut adalah narkoba yang mereka bawa dari Malaysia," paparnya.
Berdasarkan catatan DJBC Kepri, selama 2015, terjadi 77 kali penindakan pelanggaran, baik berupa impor, ekspor, cukai, maupun FTZ.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved