Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
UNIVERSTIAS Islam Malang (Unisma) menyambut baik ‘kebijakan kampus merdeka’. Program yang diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim itu merupakan sesuatu yang baru.
“Sebetulnya itu sudah ada sejak lama. Nomenklaturnya sudah dilaksanakan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia, bahkan pondok pesantren,” ujar Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi.
Otonomi, tambahnya, telah diberikan sehingga kreativitas dari setiap perguruan tinggi, sekolah swasta, bahkan pondok pesantren sudah mengalami kemerdekaan. Sekarang tinggal dibentuk dengan kreativitas.
Menurut rektor dari kampus Nahdlatul Ulama (NU) terbesar di Indonesia ini, konsep ‘merdeka belajar’ memberikan kesempatan untuk dosen dan mahasiswa berkreativitas dan berinovasi sehingga bisa menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, dan berdaya saing global.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan Unisma ialah menggulirkan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Program ini didukung 124 BUMN, bermitra dengan BUMD, perusahaan multinasional, perusahaan teknologi global, star-up teknologi, organisasi multilateral, bahkan UMKM.
“Terbukti, program itu menjadi langkah yang luar biasa dalam mengembangkan kualitas SDM,” tambah pakar ilmu pendidikan Islam itu.
Dalam menyambut ‘kampus merdeka’, Unisma melakukan perombakan kurikulum besar-besaran di seluruh program studi. Bahkan, sebelum muncul ‘merdeka belajar-kampus merdeka’, Unisma memiliki distingsi keunggulan di setiap program studi, yang memiliki unsur riset, praktikum, dan experience.
“Jalan ini sudah menghasilkan prototipe yang implikasinya ke penerbitan jurnal, penerbitan buku, HaKI, hak cipta, dan paten,” tambah bapak tiga anak itu.
Prof Maskuri menambahkan dalam kurikulum yang baru, Unisma memberikan kebijakan bahwa pembelajaran tidak hanya terpusat di dalam kelas. Belajar dilakukan alam bentuk kegiatan magang kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, riset, kegiatan wirausaha dan proyek independen. “Untuk itu, mahasiswa mendapatkan 60% experience, research and development, dan 40% di dalam kelas, saat dosen menyampaikan materi sebagai fasilitator,” tandas doktor dari Universitas Brawijaya ini. (BN/N-3)
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved