Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, memperkirakan Kota Batam berpotensi kembali mengalami krisis air mengingat potensi hujan yang minim.
"Kondisi saat ini angin masih bertiup kencang dari utara menuju selatan sehingga pembentukan awan yang menciptakan hujan selalu gagal. Jika kondisi ini berlangsung lama, potensi krisis air pada sejumlah waduk mungkin terjadi," kata Kepala BMKG Hang Nadim, Philip Mustamu, di Batam, Jumat (11/3).
Pasokan air bersih bagi warga Batam sepenuhnya mengandalkan waduk yang dibangun BP Batam. Jika hujan tidak mampu mengisi waduk-waduk itu, potensi krisis air seperti pertengahan 2015 akan kembali melanda.
"Potensi hujan masih ada. Namun dalam beberapa waktu ke depan cuaca tetap akan panas dengan tiupan angin kencang dan hujan belum akan turun," tambah dia.
Selain ancaman krisis air, kata dia, kondisi tersebut juga berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan mengingat pada beberapa tempat mulai mengering. "Potensi kebakaran itu juga ada. Namun hingga saat ini potensinya masih
belum begitu serius, hanya saja harus diwaspadai."
Dalam kondisi saat ini, BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak membakar sampah atau semak-semak karena bisa mengakibatkan kebakaran yang lebih besar. "Meski potensi kebakaran akibat cuaca panas dan kering belum besar. Namun
tetap harus diwaspadai potensi tersebut," kata Philip.
Sedangkan dampak dari kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatra daratan, kata dia, saat ini masih kecil lantaran arah angin tidak bertiup dari barat atau selatan. "Asapnya belum sampai ke Batam atau Kepri meski sudah mulai terjadi banyak kebakaran." (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved