Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Food Estate Tahap I Fokus 5 Kecamatan di Kabupaten Kapuas

Surya Sriyanti
20/7/2020 16:11
Food Estate Tahap I Fokus 5 Kecamatan di Kabupaten Kapuas
Ilustrasi(Antara)

LIMA dari 12 kecamatan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah teridentifikasi layak dikembangkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa.

Ke lima kecamatan itu antara lain Kecamatan Tamban Catur, Bataguh, Kapuas Murung, Pulau Petak dan Kapuas Timur.

Identifikasi dan  verifikasi serta  validasi (Verval) dilakukan oleh tim penyuluh pusat Kementerian Pertanian RI, untuk mendukung pengembangan tahap pertama kawasan pertanian terintegrasi (Food Estate) yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo.

‘’Khusus Kecamatan Tamban Catur, potensi lahan 5.742 hektar dan terdapat 103 kelompok tani (Poktan) dengan anggota 4.470 orang plus 10 Gapoktan dan empat Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) sebagai pelaku utama dan pelaku usaha pertanian,’’ kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam siaran pers Humas Kementan, Senin, (20/7) .

Kegiatan identifikasi dan Verval oleh BPPSDMP  selama empat hari, 7 - 10 Juli 2020, dipimpin oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Leli Nuryati berdasarkan  instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di bawah koordinasi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

Sementara Mentan Syahrul mendampingi kunjungan Presiden Jokowi di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau memantau persiapan pengembangan Food Estate.

"Penyuluh adalah garda terdepan pertanian, selayaknya penyuluh bertindak tak ubahnya 'Kopassus' di sektor pertanian. Penyuluh harus mampu bertindak seperti pasukan Kopassus mengawal program pusat bersama penyuluh di daerah," kata Dedi Nursyamsi pada Webinar yang digelar Universitas Palangka Raya, belum lama ini.

Kapusluh Leli Nuryati memimpin Verval melalui sinergi dengan penyuluh daerah di Kalteng. Koordinasi lapangan dipimpin Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan, I Wayan Ediana bersama Kasubbid Kelembagaan Petani, Dwi Hayanti. Suplai data dan koordinasi online didukung oleh Kasubbid Informasi dan Materi, Septalina Pradini di Jakarta melalui Agriculture Operation Room [AOR] dan Cyber Extention [Cybex].

Baca juga : Akhir 2020 Ruas Tol Banjarbaru-Batulicin Terhubung

Agenda lainnya, identifikasi potensi wilayah pertanian di enam kecamatan yang menjadi sentral pengembangan food estate tahap pertama. Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) bertujuan mengetahui semua potensi SDM dan sumber daya alam (SDA) serta kelembagaan ekonomi pendukung lainnya seperti BUMDes, koperasi dan lainnya.

"Tim bergerak ke masing-masing wilayah BPP di tiap kecamatan. Tujuannya, konsolidasi, validasi data dan fakta pendukung lainnya, dengan menghadirkan seluruh penyuluh di tiap wilayah kerja BPP," kata Leli Nuryati.

Sementara, Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan I Wayan Ediana mengajak para penyuluh di Kapuas dan Pulang Pisau harus mendukung penuh proyek nasional yang diinisiasi Presiden Jokowi.

"BPP di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau hadirkan seluruh penyuluh di wilayah kerjanya berikut Ketua Poktan, Gapoktan dan KEP. Jangan lupa patuhi Protokol Kesehatan untuk menangkal covid-19," kata I Wayan Ediana.

"Kehormatan bagi kami menerima amanah ini, karena tidak semua kecamatan ditunjuk. Kami salah satu yang dipilih, menyatakan siap kerja keras mewujudkan harapan Presiden Jokowi," kata salah satu penyuluh. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik