Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah, menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk penanganan banjir akibat air laut pasang (rob). Dana tersebut akan dipakai untuk membuat tanggul penahan rob dan peninggian badan jalan di lima kecamatan, yakni Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari, dan Brebes.
Hal itu disampaikan Bupati Brebes, Idza Priyanti dalam siaran pers, kemarin. “Kami akan melakukan berbagai langkah penanganan dan antisipasi semaksimal mungkin demi kenyamanan dan keamanan warga di wilayah pesisir pantura Brebes,” ujarnya.
Idza menuturkan, untuk Kecamatan Losari, misalnya, akan dilakukan peninggian badan jalan dan pembangunan tanggul penahan rob. Peninggian jalan ada pada anggaran Pemkab Brebes dan pembangunan tanggul akan dibangun melalui program nasional.
Hal itu mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 13 tentang Kawasan Industri Brebes (KIB) dan Kawasan Peruntukan Industri Brebes (KPIB) yang tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 79 tahun 2019 yang intinya menyebutkan kawasan prioritas pembangunan nasional akan dilaksanakan.
Terpisah, Komisi IV DPRD Karawang meminta pemerintah untuk segera melakukan penanganan bencana banjir rob. Rob tidak hanya menerjang permukiman, tetapi juga lahan pertanian dan tambak.
“Warga pesisir sudah sangat waswas karena gelombang air laut terus menerjang mereka setiap malam hari,” kata anggota Komisi IV DPRD Karawang, Neneng Siti Fatimah, kemarin.
Sementara itu, di Pekalongan, Jawa Tengah, untuk membendung jalur masuk air, karung berisi tanah dan pasir mulai dipasang. Berdasarkan pantauan, upaya penanggulangan rob di Kota dan Kabupaten Pekalongan terus dilakukan.
Tidak hanya Pekalongan, beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah, seperti Brebes, Tegal, Batang, Kendal, dan Demak masih dilanda rob. Hingga kini warga masih berjibaku melawan rob karena permukiman mereka terendam banjir hingga 60 cm.
Di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, rob menyerang enam kecamatan. Akibatnya, puluhan ribu rumah warga di Kecamatan Alok, Alok Barat, Alok Timur, Magepanda, Kewapante, dan Talibura terendam air laut.
Dalam menghadapi bencana itu, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, seusai meninjau rumah warga yang terendam banjir di Kecamatan Alok Barat, kemarin, mengatakan setiap tahun warga yang bermukim di pesisir pantai selalu mengeluh tentang rob.
“Sudah lebih dari 20 tahun mereka merasakan rob ini. Rumah mereka selalu terendam air laut setiap tahun,” ujarnya. Karena itu, Bupati Sikka telah menetapkan status bencana daerah atas enam kecamatan itu.
“Saya sudah tetapkan sebagai bencana daerah. Kita akan tindak lanjuti dengan pembangunan tanggul sehingga bisa mengurangi dampak rob. Tim teknis kita sedang mengkaji dan dalam waktu singkat akan dikerjakan,” ungkapnya. (JI/CS/AS/GL/RF/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved