Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) menganggap banjir rob melanda 22 desa di empat kecamatan di Demak bukan bencana sehingga tidak ada kewenangan untuk membantu.
‘’Rob bukan bencana, sehingga tidak mmenjadi kewenangan dan tanggung jawab BPBD Demak, tetapi itu tugas Pemkab, Provinsi dan Pusat,’’ kata Kepala BPBD Kabupaten Demak Agus Nugroho.
Di tingkat kabupaten/kota, lanjut Agus,dalam masalah rob kewenangan ada di DPU Taru, Dinas Kawasan Permukiman dan Perumahan serta Dinas Kelautan dan Perikanan, sedangkan tingkat Pemprov Jateng menjadi kewenangan DPU Taru, Dinas Kelautan dan Perikanan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan BPSDA, juga ditangani Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Seperti diketahui, saat ini empat kecamatan yang diterjang rob tersebut yakni Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung.
Kondisi terparah banjir rob di Kabupaten Demak mengakibatkan puluhan ribu keluarga di sepanjang 45 kilometer dari Sriwulan (Sayung) hingga Kedungmutih (Wedung) harus berjuang sendiri, karena belum terlihat ada upaya dilakukan oleh Pemkab Demak untuk mengatasinya.
Bahkan kondisi ini mengakibatkan ratusan warga peduli rob Demak lakukan aksi bhakti sosial dan bersudebsi dengan Bupati Demak M Natsir, namun tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti.
Baca juga :Brebes Rogoh Kocek Rp500 Milyar untuk Penanganan Banjir Rob
‘’Kami bosan, bertahun-tahun hanya dijanjikan Oleh Pemkab dan DPRD, namun tidak oernah ada realisasinya, bahkan wilayah desa-desa sepanjang pesisir sudah hilang,’’ kata Abdul Rochman, tokoh peduli rob di Onggorawe, Kecamatan Sayung Demak, Minggu (7/6)
Selain Demak, pantauan mediaindonesia.com juga menunjukkan, banjir rob juga terjadi di enam daerah di Jateng.
Di Kabupaten Pekalongan ratusan pengungsi bertahan di beberapa lokasi yakni Rusunawa Slamaran, Masjid Al Aqsa Slanaran dan Desa Semut.
Selain itu rob juga terjadi di Brebes, Tegal, Batang, Kendal warganya juga masih harus berjibaku dengan rob karena pemukiman mereka terendam banjir dengan ketinggian 20-60 centimeter.
Sementera itu, Plt Kepala BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan, untuk mengatasi rob ini berbagai upaya terus dilakukan, bahkan pihaknya sudah mengirimkan 2.000 karung untuk Kota Pekalongan dan 2.000 karung untuk Kabupaten Pekalongan guna membendung aliran air yang bocor atau jebol.
‘’Kita telah kirim karung yang nanti diisi tanah dan pasir untuk menval danmenguatkan tanggul agar air tidak masuk ke pemukiman warga lebih besar lagi,’’ kata Sarwa Pramana. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved