Enam TKI Ditahan Majikan di Arab Saudi

ENAM TKI asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih berada di Arab Saudi karena ditahan oleh majikan mereka. Padahal, sesuai kontrak kerja, mereka semestinya sudah harus dipulangkan ke Indonesia.

"Pemkab Sukabumi akan mengupayakan agar mereka bisa kembali ke Sukabumi. Untuk saat ini, saya masih menelusurinya karena baru mendapat kabar itu dari media massa," kata Bupati Sukabumi, Sukmawijaya, kemarin.

Serikat Buruh Migran Indonesia Jawa Barat mengungkapkan adanya enam TKI asal Kabupaten Sukabumi yang belum bisa pulang ke Indonesia, meski kontrak kerja mereka sudah berakhir. Mereka berasal dari Kecamatan Warungkiara, Sagaranten, dan Caringin. "Saat ini keenam TKI itu masih berada di rumah majikan mereka di Arab Saudi," kata Ketua SBMI Jawa Barat, Jejen Nurjanah.

Sesuai kontrak, masa kerja mereka ialah dua tahun. Namun, rata-rata mereka sudah berada di tempat kerja lebih dari lima tahun. Celakanya, sebagian di antara mereka belum mendapatkan gaji.

Jejen akan berangkat ke Jakarta untuk menyambangi Kementerian Luar Negeri dan BNP2TKI bersama perwakilan keluarga TKI. "Kami berharap pemerintah bisa membantu pemulangan mereka, termasuk mengurusi gaji yang belum dibayarkan majikan."

Di Purwakarta, keluarga Nunung, TKI asal Kampung Cisalak, Desa Karoya Kecamatan Tegalwaru, mendatangi rumah dinas Bupati Dedi Mulyadi. Kakak kandung Nunung, Toha, 49, dan Mak Enok, ibunya, berharap Nunung yang masih tertahan di Yaman bisa segera pulang.

"Kami akan membantu semaksimal mungkin," janji bupati, yang juga langsung meminta jajarannya menghubungi Kementerian Luar Negeri dan KBRI. (BB/RZ/N-3)