Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
BANJIR rob akibat gelombang pasang air laut menerjang ribuan rumah di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sejumlah warga terpaksa harus mengungsi ke balai desa setempat.
Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya, menjelaskan sebanyak tiga desa di Kecamatan Kandanghaur diterjang banjir rob yang terjadi pada Rabu (20/5) malam.
‘’Desa eretan Wetan, Eretan Kulon dan Kertawinangun,’’ ungkap Caya, Kamis (21/5).
Menurut Caya, ada lebih dari 1.000 rumah warga, tempat ibadah dan sarana pendidikan di tiga desa tersebut yang terendam banjir rob.
Ketinggian banjir rob yang merendam ketiga desa tersebut bervariasi, mulai 30 cm hingga 1,2 meter.
Baca juga :Pelindo III Tanjung Wangi Banyuwangi: Aktivitas Kapal Turun 30%
‘’Banjir terparah terjadi di Blok Pang Pang 1, Desa Eretan Wetan,’’ ungkap Caya.
Tingginya banjir rob menyebabkan sedikitnya 50 kepala keluarga (KK) di Desa Eretan Wetan terpaksa harus mengungsi ke balai desa setempat. Terutama anak-anak, perempuan dan lansia, namun saat ini, mereka sudah pulang ke rumah masing-masing karena banjir rob telah surut. Mereka kini disibukkan dengan membersihkan rumah dari lumpur dan sampah yang masuk ke dalam rumah bersamaan dengan datangnya banjir rob.
Ditambahkan Caya, gelombang tinggi terjadi secara tiba-tiba bersamaan dengan hujan lebat dan angin. Masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah rob maling karena datangnya secara tiba-tiba. Dari sejumlah video yang beredar di jagat maya dan grup whatsapp, banyak warga yang tidak menduga banjir roba parah terjadi secara tiba-tiba. Dalam waktu singkat, air laut bercampur lumpur dan sampah menggenangi seluruh bagian rumah warga. Warga juga berusaha dengan cepat menyelamatkan perabot ke tempat yang lebih tinggi. Tapi tidak sedikit warga yang tidak sempat menyelematkan barang-barang mereka sehingga akhirnya terendam. (OL-)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 19 Agustus 2025. Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi mengalami cuaca ekstrem.
BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia untuk Kamis, 7 Agustus 2025.
Peringatan dini berlaku mulai 1 hingga 6 Agustus 2025. Banjir rob bisa masuk ke pemukiman warga, jalan dan tempat umum.
Untuk korban yang memiliki lahan di luar Timbulsloko bisa dapat bantuan melalui relokasi. Sementara yang tidak punya lahan, bantuannya berupa rumah apung
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 29 Juli 2025. Berbagai kondisi cuaca seperti berawan, udara kabur, hujan ringan hingga sedang
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved