Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BANJIR rob akibat gelombang pasang air laut menerjang ribuan rumah di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sejumlah warga terpaksa harus mengungsi ke balai desa setempat.
Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya, menjelaskan sebanyak tiga desa di Kecamatan Kandanghaur diterjang banjir rob yang terjadi pada Rabu (20/5) malam.
‘’Desa eretan Wetan, Eretan Kulon dan Kertawinangun,’’ ungkap Caya, Kamis (21/5).
Menurut Caya, ada lebih dari 1.000 rumah warga, tempat ibadah dan sarana pendidikan di tiga desa tersebut yang terendam banjir rob.
Ketinggian banjir rob yang merendam ketiga desa tersebut bervariasi, mulai 30 cm hingga 1,2 meter.
Baca juga :Pelindo III Tanjung Wangi Banyuwangi: Aktivitas Kapal Turun 30%
‘’Banjir terparah terjadi di Blok Pang Pang 1, Desa Eretan Wetan,’’ ungkap Caya.
Tingginya banjir rob menyebabkan sedikitnya 50 kepala keluarga (KK) di Desa Eretan Wetan terpaksa harus mengungsi ke balai desa setempat. Terutama anak-anak, perempuan dan lansia, namun saat ini, mereka sudah pulang ke rumah masing-masing karena banjir rob telah surut. Mereka kini disibukkan dengan membersihkan rumah dari lumpur dan sampah yang masuk ke dalam rumah bersamaan dengan datangnya banjir rob.
Ditambahkan Caya, gelombang tinggi terjadi secara tiba-tiba bersamaan dengan hujan lebat dan angin. Masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah rob maling karena datangnya secara tiba-tiba. Dari sejumlah video yang beredar di jagat maya dan grup whatsapp, banyak warga yang tidak menduga banjir roba parah terjadi secara tiba-tiba. Dalam waktu singkat, air laut bercampur lumpur dan sampah menggenangi seluruh bagian rumah warga. Warga juga berusaha dengan cepat menyelamatkan perabot ke tempat yang lebih tinggi. Tapi tidak sedikit warga yang tidak sempat menyelematkan barang-barang mereka sehingga akhirnya terendam. (OL-)
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk esok hari, Rabu, 16 Juli 2025. Setidaknya 16 wilayah di Indonesia terancam hujan lebat
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, udara kabur, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan
Untuk 38 kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Badan Meteorologi BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Minggu, 13 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved