Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Baznas Mobilisasi Bantuan

Mohammad Ghazi
01/3/2016 02:00
Baznas Mobilisasi Bantuan
(MI/M GHOZI)

BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur memobilisasi bantuan dan layanan berobat gratis bagi korban banjir Kabupaten Sampang.

Ketua Bidang pendistribusian Baznas Jatim Chandra Asmaa, saat ditemui di Sampang, Senin (29/2), mengatakan tim Baznas Jatim telah menerjunkan tim kesehatan dan obat-obatan ke lokasi bencana.

Mereka langsung membuka layanan kesehatan cuma-cuma di beberapa titik.

"Tim kesehatan Baznas Jatim awalnya pengobatan gratis di Masjid Al-Islah, kemudian bergerak ke Masjid Jamik Sampang. Ternyata banyak pengungsi yang sakit," ungkap Chandra yang didampingi Wakil Ketua Baznas Jatim bidang Pendistribusian KH Abdurrahman Navis.

Baznas Jatim juga mendistribusikan bantuan berupa 50 dus mi instan dan 20 dus biskuit kepada korban banjir.

Bantuan makanan diserahkan kepada warga di kawasan banjir terparah, yakni Desa Pasean dan Tanggumong.

Chandra menambahkan, dalam tiga hari ke depan, pihaknya fokus pada penyediaan makanan siap saji, posko kesehatan, dan pendistribusian bantuan logistik lainnya.

Dalam beberapa hari ke depan, jelas dia, lembaganya juga akan membantu pemulihan kejiwaan korban banjir dari trauma.

"Ini bantuan awal, kami sudah berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memetakan bantuan apa yang paling tepat bagi para korban," kata dia.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, korban banjir yang terjadi sejak Jumat (26/2) dan hingga Senin (29/2) di Sampang sebanyak 11.468 kepala keluarga (KK) atau 34.225 jiwa yang tersebar di tujuh desa dan enam kelurahan di Kota Sampang.

Chandra menambahkan Baznas Jatim mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan bantuan demi meringankan beban korban bencana.

Bantuan dapat ditransfer ke rekening Baznas Jatim di Bank Mandiri nomor 1410034346767.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, kemarin, mendatangi lokasi banjir.

Dia meminta warga mewaspadai penyakit leptospirosis yang disebabkan tikus, seperti saat banjir di Sampang pada 2013.

Khofifah mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan obat pencegah penyakit mematikan itu.

"Leptospirosis tidak bisa dianggap enteng karena masa inkubasinya sangat cepat bisa dua sampai tiga hari dan cukup mematikan," jelasnya.

Warga Kelurahan Rongtengah Mohammad Thohir mengaku korban banjir kesulitan mendapat air bersih, khususnya untuk memasak.

Sumur tidak bisa digunakan karena bercampur dengan lumpur.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf meminta pemerintah pusat membantu membangun pintu gerak dan rumah pompa penyedot air unuk mengurangi banjir di Kabupaten Sampang.

"Kabupaten Sampang daerahnya rendah. Jika hujan sebentar dan laut pasang, pasti banjir," kata pria yang kerap disapa Gus Ipul itu.


Banjir di NTT

Banjir setinggi 50 sentimeter (cm) menggenangi puluhan rumah penduduk di Desa Toineke, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Banjir berasal dari luapan Sungai Noemuke yang membelah sejumlah kecamatan di bagian selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Tidak ada korban jiwa maupun ternak dalam kejadian tersebut.

Warga menyelamatkan barang-barang mereka ke tempat tidur dan ke atas lemari agar tidak terendam air.

Kepala Desa Toineke Alexander Kmio mengatakan dua dari tiga dusun tergenang banjir dengan ketinggian 50 cm, sedangkan di dusun lainnya sekitar 30 cm. (YK/SL/LD/BB/PO/WJ/FL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya