Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Perketat Pintu Masuk, Lampung Tambah 6.480 Alat Rapid Test

Eva Pardiana
26/4/2020 12:30
Perketat Pintu Masuk, Lampung Tambah 6.480 Alat Rapid Test
Ilustrasi--hasil rapid test covid-19.(ANTARA/Maulana Sury)

GUGUS Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Provinsi Lampung akan menambah 6.480 stok alat rapid test guna memperketat pengawasan di beberapa titik pintu masuk.

Alat tes cepat covid-19 itu akan digunakan untuk mendeteksi pendatang di beberapa titik, seperti Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan yang menjadi pintu masuk dari Pulau Jawa, serta pintu masuk dari Sumatra Selatan yaitu Way Kanan, Pesisir Barat (Krui), dan Mesuji.

"Stok tambahan itu nanti untuk screening pendatang melalui Bakauheni dan dari Palembang di Waykanan, Krui, dan Mesuji. Mudah-mudahan cukup untuk men-screening," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Reihana, Sabtu (25/4).

Baca juga: Semarang Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

Ia juga menjelaskan, saat ini, Lampung memiliki 6.000 alat rapid test, sebanyak 2.400 telah didistribusikan ke 30 rumah sakit rujukan, sementara 3.600 sisanya akan segera didistribusikan kembali.

"Meski anggaran memang sudah disiapkan, kami menggunakannya secara bertahap, kami ajukan sesuai kebutuhan," tandas Reihana.

Reihana menambahkan, saat ini, pihaknya bersama pakar epidemiologi tengah melakukan riset untuk mengetahui karakteristik penularan covid-19 di Lampung. Tim riset tersebut telah mulai bekerja mengumpulkan data sejak Januari 2020.

"Sebenarnya sudah terlihat, tipe kasus di Lampung ini propagated epidemic, artinya banyak kasus baru dari luar atau pasien ada riwayat kontak dengan wilayah yang terjangkit," katanya.

Hingga hari ini, Minggu (26/4), jumlah kasus positif di Lampung sebanyak 42 orang, 27 di antaranya masih dirawat, 5 meninggal dunia, dan 10 dinyatakan sembuh.

Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 71 orang, dari jumlah tersebut 22 masih dirawat, 37 sembuh, dan 12 meninggal dunia.

Sementara orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 3.310, 668 di antaranya masih dipantau, 2.641 selesai proses pemantauan, dan 1 meninggal.

Untuk memastikan agar jumlah kasus covid-19 tidak terus bertambah, Reihana meminta masyarakat lebih disiplin menjaga jarak, menjaga stamina tubuh, tetap di rumah dan tidak berkerumun, serta disiplin menggunakan masker.

"Kalau kita disiplin, ini bisa lebih cepat selesai, tetap di rumah aja. Apalagi ini Ramadan, yang muslim bisa lebih dekat dengan Allah dan lebih dekat dengan keluarga. Sambil di rumah lakukan langkah-langkah pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah DBD. Yang penting jangan panik. Panik akan menurunkan stamina dan virus akan mudah masuk,� ujarnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik