Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KERJA petani Indonesia tetap menjanjikan di tengah wabah korona. Kemarin, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor sebanyak 12.192 ton hasil bumi ke 11 negara.
“Total devisa yang dihasilkan dari ekspor ini mencapai Rp124,7 miliar. Hasil pertanian dari Sulawesi Utara ini berupa rempah pala biji, bunga pala, kelapa, serabut, minyak sawit, dan kelapa parut,” ujar Menteri yang didampingi anggota DPR RI Felly Estelita Runtuwene, di Manado, kemarin.
Negara tujuan ekspor ialah Belanda, Vietnam, Tiongkok, Italia, Ceko, Mesir, Jerman, Latvia, Rusia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. “Saya terharu dan bersyukur, di tengah deraan covid-19, petani Indonesia mampu membuktikan bahwa produksi pertanian tidak boleh berhenti. Ini cara positif menghadapi tantangan korona,” kata Menteri.
Dia menegaskan ekspor komoditas pertanian di saat pandemi harus bisa lebih berjaya jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Ekspor juga menunjukkan bahwa komoditas pertanian tidak mengenal pantangan apa pun dan harus tetap tersedia. “Seluruh dunia tetap membutuhkan makan dan pangan, di antaranya komoditas rempah seperti pala, cengkeh dan lainnya,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, mengatakan ekspor subsektor perkebunan masih menjadi andalan. “Di tengah kondisi ekonomi yang lamban, sektor ini diharapkan mampu mendongkrak devisa.”
Balai Karantina Pertanian Manado mencatat ekspor komoditas pertanian ke 384 negara untuk periode Januari-Maret nilainya mencapai Rp511,12 miliar. “Ada peningkatan ekspor dari Sulawesi Utara sebesar 176% dari tahun lalu.”
Kemampuan ekspor juga diperkuat dengan stok pangan yang terjamin di dalam negeri. Di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo memastikan stok semua kebutuhan pokok dalam kondisi aman. “Stok yang menipis hanya gula dan bawang putih. Selama Ramadan semua kebutuhan pokok terpenuhi. Apalagi, beras pasti bagus karena sedang panen,” jelasnya.
Di sejumlah daerah, Bulog juga menyerap gabah dari petani karena panen raya sudah datang. Bulog Banyumas, misalnya, sudah menyerap 158 ton beras, dari target 29 ribu ton pada tahun ini.
“Satuan Kerja Bulog Banyumas melakukan jemput bola di areal persawahan Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap,” kata Kepala Bulog Banyumas Dani Satrio. (VL/HT/AS/LD/WJ/MY/SL/PO/BB/YH/MR/AT/FL/PT/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved