Anak Indonesia Bersatu Bantu APD ke RS di Sumba

MENCEGAH pandemi global covid 19 di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, sejumlah anak muda komunitas relawan peduli Sumba Kedde NTT yang tergabung dalam Anak Indonesia Bersatu menyalurkan bantuan alat pelindung diri pada sejumlah rumah sakit di pulau Sumba, Selasa (14/4)

Bantuan APD yang telah dipaketkan dalam kardus itu diberikan pada rumah sakit Karitas kabupaten Sumba Barat Daya dan Rumah Sakit Umum Waikabubak Kabupaten Sumba barat.

Astro, salah satu anak muda yang tergabung dalam komunitas itu mengatakan, alat pelindung diri juga didatangkan dari luar Sumba melalui jejaring sosial yang bekerja sama dengan Anak Indonesia Bersatu 

Hal itu sebagai wujud kepedulian bagi para petugas medis di rumah sakit karena merupakan garda terdepan atau ujung tombak dalam penanganan pasien terpapar virus agar tidak jatuh korban dan kekurangan tenaga medis mengingat sedikit sekali tenaga medis.

"Mereka petugas medis harus diberikan pengamanan yang pertama agar tidak jatuh korban dan bisa merawat pasien covid dengan baik," katanya.

Astro menambahka, pihaknya akan menggerakkan elemen masyarakat yang lain, terutama anak muda agar mulai berkontribusi buat bangsa ini yang sedang berjuang melawan pandemi covid 19.

Baca juga : Warga Lembata Tolak Puskesmas jadi Tempat Karantina

"Kami harus memulainya agar semua tergerak dan mau menyumbang kalau bukan kita, siapa lagi yang mau bantu," ungkapnya.

Sedangkan menurut Wanda Ponika perwakilan Anak Indonesia Bersatu lainnya, mereka telah menyalurkan bantuan dalam 3 minggu terakhir ini dan di NTT dan sudah diberikan di Sumba  Barat dan Labuan Bajo, Flores dan Kupang.

"Kami membeli berbagai APD dan sudah disalurkan ke lebih dari 60 RS di jabodetabek, Sumba, Labuan Bajo dan Kupang. Semua donasi APD dari mereka dilaporkan di Instagram @anakindonesiabersatu, " katanya.

Selain itu, menurut Wanda, APD yang didonasikan diantaranya surgical mask, masker N95, face shield, boots, hazmat, nurse cap dan lainnya. 

Di NTT  bantuan diberikan dengan berkolaborasi melalui yayasan Happy Hearts Indonesia yangbergerak di bidang pendidikan.

"Kami yakin sumbangan diterima langsung dengan baik. Anak-anak ini merasa bahwa mereka harus membantu pemerintah dan tim medis. Karena 3 minggu lalu sikonnya gawat, APD minim dan tim medis di garda depan harus di lindungi keselamatannya," katanya.

Soal kriteria penerima bantuan, Wanda menjelaskan harus yang benar benar membutuhkan dan ada kontak yang mereka yakini bisa menyampaikan bantuan Anak Indonesia ke tangan yang membutuhkan. (OL-7)