Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PROVINSI Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan lahan seluas 100 hektare yang di atasnya akan dibangun perkebunan dan laboratorium kelor (Moringa oleifera) pada tahun ini. Lokasi perkebuan kelor disiapkan di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.
"Perkebunan kelor itu akan menyiapkan bahan baku industri daun kelor kering," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) NTT Lecky Frederich Koli dalam diskusi Satu Tahun Setengah Perjalanan Kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi di Kupang, Kamis (20/2).
Industri tersebut akan menghasilkan tepung kelor untuk kepentingan ekspor. Sedangkan laboratorium akan menjadi tempat penelitian dan
pengembangan kelor.
Perkebunan kelor merupakan salah satu program gubernur dan wakil gubernur NTT untuk mengatasi kekurangan gizi dan stunting di daerah itu, lantaran memiliki nilai gizi dan ekonomis tinggi.
Menurut Lecky, Gubernur NTT Viktor Laiskodat juga minta seluruh bupati dan wali kota membangun perkebunan kelor, sedangkan setiap keluarga diminta menanam kelor di halaman rumah mereka masing-masing. "Harapannya kita punya akses yang dekat dengan kelor," ujarnya.
Dia mengatakan saat ini beberapa perusahaan mulai memesan tepung kelor dari NTT termasuk dari Jepang. Hanya permintaan itu belum mampu dipenuhi lantaran produksi yang masih terbatas.
Dia mencontohkan salah satu industri kelor di Kabupaten Malaka masih kekurangan modal, sehingga sesuai rencana akan dibantu oleh badan usaha milik desa (Bumdes). "Kita siapkan 100 bumdes aktif yang akan melakukan transaksi dengan masyarakat. Bumdes akan membeli dan memproduksi daun kelor yang dihasilkan masyarakat," ujarnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved